Jakarta (Humas MAN 13 Jakarta Selatan) — Selasa (27/05/2025) menjadi hari yang istimewa di MAN 13 Jakarta. Suasana madrasah dipenuhi semangat positif dari seluruh civitas akademika yang terlibat dalam tiga kegiatan unggulan: Selasa Bersih (Selasih), Tasmi' Al-Qur'an, dan Literasi di Kelas. Ketiganya bukan sekadar rutinitas, melainkan bentuk konkret dari pendidikan karakter yang holistik—mendidik siswa tidak hanya secara intelektual, tetapi juga spiritual dan sosial.
Pagi hari dimulai dengan kegiatan Selasih, bagian dari program Madrasah Adiwiyata. Para siswa terlihat antusias menjalankan kerja bakti di lingkungan madrasah. Taman, selasar, hingga ruang kelas ditata dan dibersihkan dengan semangat gotong royong. Didampingi para guru, kegiatan ini menanamkan nilai kedisiplinan, tanggung jawab, serta kepedulian terhadap lingkungan hidup sejak dini.
Di sisi lain, suasana berbeda terasa di ruang multimedia. Di sanalah kegiatan Tasmi' Al-Qur'an berlangsung dengan penuh kekhusyukan. Sebanyak 40 siswa dari kelas X dan XI mengikuti kegiatan ini dengan seksama, mendengarkan lantunan hafalan Al-Qur’an yang dibacakan Hazimah, siswi kelas X. Ditemani pembina tahfidz seperti Gilang Haryadi, Ahmad Uli Amri, dan Syifa, serta didampingi Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, kegiatan ini menjadi ajang memperkuat potensi spiritual dan kecintaan siswa terhadap Al-Qur’an.
Bagi siswa-siswi yang tidak terlibat dalam Selasih atau Tasmi’, mereka mengikuti kegiatan Literasi di kelas masing-masing. Dipandu oleh wali kelas, siswa membaca beragam jenis bacaan dan berdiskusi tentang isi buku yang mereka baca. Program ini dirancang untuk meningkatkan minat baca dan memperkaya wawasan siswa, membentuk pribadi yang cerdas dan kritis dalam berpikir.
Tiga kegiatan berbeda, namun menyatu dalam satu semangat: membentuk siswa MAN 13 Jakarta menjadi generasi unggul dan berkarakter. Dari lingkungan yang bersih, hati yang terisi cahaya Al-Qur’an, hingga pikiran yang tercerahkan lewat literasi, ketiganya menjadi fondasi kuat untuk masa depan pendidikan yang bermakna.
Dengan selarasnya dimensi intelektual, spiritual, dan sosial, MAN 13 Jakarta membuktikan bahwa pendidikan adalah proses membentuk manusia seutuhnya. Setiap Selasa kini bukan hanya hari sekolah biasa, melainkan hari yang sarat makna dan keberkahan.