Jakarta (Inmas Jakut) --- Dalam upaya mengembangkan potensi Guru yang professional serta mengembangkan mutu dan prestasi kerja pada Madrasah, KKG KKMI Cilincing 1 mengadakan Workshop Implementasi Kurikulum 2013 dengan tema “Pembelajaran Berbasis Kelas Dan Penyusunan Soal HOTS,” di Ruang Audiovisual 1 Jakarta Islamic Centre.(02/03)
Kegiatan yang dihadiri serta dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Jakarta Utara A. Rasyid H. Usman ini diikuti 199 peserta dari 12 Madrasah yang tergabung dalam KKMI 1 Cilincing Jakarta Utara. Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag berharap kepada semua Guru dapat menyesuaikan diri dan situasi terhadap perkembangan teknologi dan informasi agar pendidikan agama dan keagamaan bisa tersampaikan dengan baik kepada peserta didik.
“Kurtilas ini sudah dipraktekkan. Karena setiap awal semester ada kontrak yang perlu diketahui oleh para pengawas sehingga implementasinya sudah harus dilaksanakan dengan menyusun RPP,” ujar Rasyid
Ditambahkan, Kurikulum 2013 harus disampaikan dengan lugas dan baik. Jika diperlukan, penyampaian Kurtilas menggunakan alat peraga, supaya bisa langsung dimengerti oleh peserta didik.
“Ini merupakan metode yang bisa dimodifikasi supaya dalam pengajaran pendidikan agama dan keagamaan cepat dipahami dan tidak membosankan para peserta didik,” tandas dia.
Sementara itu, H. Abdan Kurtubi, Ketua KKMI Cilincing I mengatakan, pendidkan Madrasah dewasa ini semakin menunjukkan pertumbuhannya. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya jumlah Siswa Madrasah yang bertambah di setiap tahunnya. “Pertumbuhannya sangat signifikan, jumlah Siswa yang masuk ke dalam Madrasah-madrasah yang tergabung dalam KKMI Cilincing 1, dari tahun ke tahun selalu meningkat. Untuk itulah Kami akan terus berikhtiar meningkatkan mutu dan kualitas Madrasah.” kata dia
Hal tersebut diamini oleh Ketua Panita Pelaksana M. Yahya. Menurutnya, kegiatan ini merupakan program KKMI Cilincing 1 pada bidang KKG agar guru dapat beradaptasi dengan Kurikulum 2013 dengan maksimal sehingga memudahkan guru dalam melakukan tugas pembelajaran. “Diharapkan Guru-guru bisa mengembangkan kompetensinya dalam penyusunan perangkat pembelajaran yang berfungsi sebagai alat untuk aktualisasi Kurikulum secara operasional,” kata Yahya./A/Z
