Jakarta (Humas MIN 17 Kepulauan Seribu) – Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 17 Kepulauan Seribu, Bahtiaroni, menghadiri kegiatan Studi Tiru Pelaksanaan dan Pemanfaatan Gedung SBSN yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta. Rabu, (11/12/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembangunan dan pemanfaatan gedung madrasah berbasis pembiayaan SBSN Tahun Anggaran 2024.
Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai dari Rabu, 11 Desember hingga Jumat, 13 Desember 2024. Peserta diberangkatkan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta pada pukul 06.00 WIB menuju lokasi kegiatan.
Lokasi studi tiru adalah di MTsN 10 Sleman, yang terletak di Jalan Kaliurang KM. 8.5, Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilihan lokasi ini dianggap relevan karena madrasah tersebut telah berhasil memanfaatkan gedung SBSN secara optimal.
Selain Bahtiaroni, peserta lain yang turut serta dalam kegiatan ini adalah Anang Setiawan (Ketua Tim Kerja Kelembagaan), Abdus Salam dan Ratri Kiswandari (Pelaksana Bidang Penmad), serta Sutama (PPK SBSN MIN 17). Keterlibatan berbagai pihak ini diharapkan dapat memperkaya perspektif dalam pelaksanaan program serupa.
Tujuan utama dari studi tiru ini adalah untuk memberikan wawasan dan pembelajaran kepada peserta terkait praktik terbaik dalam pelaksanaan dan pemanfaatan gedung berbasis SBSN. Diharapkan, hal ini dapat diterapkan pada madrasah masing-masing, khususnya untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan.
Pemanfaatan gedung berbasis SBSN merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur pendidikan di Indonesia. Dengan adanya kegiatan ini, madrasah-madrasah yang terlibat dapat mengambil contoh nyata dari madrasah lain yang telah berhasil mengelola fasilitas tersebut.
Setelah kegiatan ini, para peserta diwajibkan melaporkan hasil studi tiru kepada pimpinan dan menerapkan hasil pembelajaran di lingkungan kerja masing-masing. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pembangunan madrasah berbasis SBSN di DKI Jakarta.
Bahtiaroni mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, studi tiru ini merupakan kesempatan berharga untuk melihat langsung praktik terbaik dalam pengelolaan gedung madrasah. "Kegiatan ini sangat penting untuk menambah wawasan kami, terutama dalam memastikan pembangunan dan pemanfaatan gedung SBSN di MIN 17 dapat berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi siswa dan masyarakat," ujarnya. Ia juga berharap hasil dari studi tiru ini dapat diimplementasikan dengan baik di madrasah yang ia pimpin.