Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) --- Bulan dana PMI akan berakhir pada tanggal 30 November 2024. Saat ini kerjasama dengan berbagai instansi bahkan seluruh lapisan masyarakat terkait pendistribusian kupon, teknis pengumpulan dana dan pogres report masih terus dikoordinasikan. Hal ini diungkapkan oleh Hasanudin, Kepala Markas PMI Kota Jakarta Utara kepada tim Humas Kankemenag Kota Jakarta Utara pada Sabtu, (23/11/2024).
Salah satu rekanan PMI Kota dalam urusan pengumpulan dana warga masyarakat adalah Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Utara. Bersama Kankemenag, Hasanudin optimis pengumpulan dana dari jalur pegawai, madrasah, KUA dan mitra-mitra Kankemenag di tahun 2024 ini lebih maksimal dari tahun sebelumnya.
“Sebagai sesama pelayan masyarakat mari kita bersinergi membentuk jiwa kemanusiaan khususnya kepada para pelajar,” buka pria yang akrab disapa Bang Acang ini.
Terkait pengumpulan dana masyarakat oleh masyarakat dan akan kembali kepada masyarakat ini, Acang meminta agar segera dilaporkan kepada PMI. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi penumpukan data saat dilaporkan kepada tim audit Kantor Akuntan Publik (KAP) yang telah ditunjuk oleh PMI DKI. Setelah itu PMI Kota akan melaporkan secara detil kepada publik lewat sosial media miliknya.
“Setelah 10 hari pengumpulan dana, KAP akan datang untuk melakukan audit yang teliti dan terukur. Setelah proses audit selesai, kami akan laporkan hasilnya kepada masyarakat,”jelas Acang.
Transparansi terhadap laporan publik ini menjadi hal yang wajib dilakukan. Karena masyarakat perlu mengetahui uang yang telah dikumpulkan oleh PMI digunakan untuk keperluan kemanusiaan apa saja. Menyikapi hal tersebut, Acang menjelaskan bahwa dana masyarakat yang terkumpul akan digunakan untuk berbagai program kemanusiaan yang Acang pastikan akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Setelah bulan dana selesai, kita akan melaksanakan Musyawarah Kerja Kota (mukerko) guna membahas program kemanusiaan apa saja yang akan terus dikembangkan oleh PMI untuk masyarakat selain ‘belanja’ wajib setiap bulannya,”ujarnya.
Belanja wajib yang dimaksud Acang berupa perawatan gedung dan kendaraan penunjang kerja PMI yang standby 24 jam melayani masyarakat dan fasilitas lainnya. Selebihnya akan digunakan PMI dengan menjalankan program-program khasnya. Sebut saja program yang akan kembali dimasifkan oleh Acang dan jajarannya yaitu donor darah Ramadhan dan khitanan masal.
“Ramadhan lalu kami berhasil mengumpulkan 4.535 kantong darah dalam 4 hari, dan akan kami laksanakan lagi di bulan Ramadhan tahun ini. Kedua, khitanan masal yang dampaknya sangat luar biasa bagi masyarakat dan dinikmati bukan oleh seorang Muslim saja tapi semua agama,”beber Acang.
Acang memastikan semua dana yang diterima dari masyarakat tersebut akan PMI gunakan untuk program kemanusiaan seperti gangguan kesehatan, membuka posko dan evakuasi bencana alam seperti banjir, kebakaran dan lainnya tanpa memandang suku, ras dan agama. Acang menambahkan, PMI Kota adalah rumah bersama yang boleh disambangi oleh semua unsur masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya akan berusaha agar rumah bersama ini terasa nyaman bagi penghuninya.
“Siapapun dia, selama manusia akan kami layani. Sebab kami lebih melihat dari aspek kemanusiaan bukan agama yang dianutnya. Jangan sungkan menghubungi PMI, akan kami layani dengan sepenuh hati, "pungkasnya.