Berita

Kemenag Jakarta Adakan Pengajian Kitab untuk Tingkatkan Kompetensi Penghulu

Senin, 22 Januari 2018
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Jakarta (Inmas) --- Untuk meningkatkan kompetensi dan pelayanan penghulu di DKI Jakarta, Kantor Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta mengadakan pengajian kitab Kifayatul Akhyar. Kegiatan yang akan dilakukan setiap bulan, mulai bulan Januari 2018 ini akan diwajibkan bagi seluruh penghulu di DKI Jakarta.

Demikian disampaikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta Saiful Mujab saat membuka pengajian perdana Kifayatul Akhyar bagi penghulu di Aula Jayakarta, Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta. “Ini sebagai ajang silaturahim, juga dimaksudkan agar para penghulu kita makin memahami hukum-hukum munakahat,” tutur Mujab, Senin (22/01).

Disamping itu, dengan pengajian rutin yang dilaksanakan Mujab juga berharap memberikan dampak positif terhadap pelayanan yang akan dilaksanakan oleh para penghulu dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di lingkungan Kanwil Kemenag DKI Jakarta. “Semoga kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan sinergi yang positif untuk kita membangun pelayanan-pelayanan yang lebih baik  di tengah masyarakat,” harap Ka Kanwil di hadapan 44 Kepala KUA dan 160 penghulu dari seluruh wilayah DKI  Jakarta.

Kemampuan membaca dan memahami kitab karya Syeikh al-Imam Taqiyuddin Abu Bakr ini, menurut Ka Kanwil adalah salah satu kompetensi yang diujikan bagi penghulu pada Musabaqah Baca Kitab (MBK) tingkat nasional. “Maka saya sangat senang ketika Pokjahulu (Kelompok Kerja Penghulu) melaporkan akan mengadakan pengajian ini,” tutur Mujab, yang hadir didampingi Kepala Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Purwanto.

Pada pembukaan perdana pengajian kitab Kifayatul Akhyar ini, juga hadir Syeikh Ibrahim AsySafii. Ulama asal Lebanon yang merupakan salah satu Mufti pada Darul Fatwa Australia ini, mengingatkan bahwa pemangku agama, perlu memiliki ilmu untuk dapat mengeluarkan fatwa. “Terdapat sekian banyak syarat untuk dapat menjadi mujtahid. Disyaratkan juga memiliki kemampuan bahasa yang sangat baik,” tutur Syeikh Ibrahim.

 

Selain peningkatan kompetensi penghulu dan Kepala KUA, menurut Ka Kanwil perubahan mind set dan culture set pun menjadi kunci perbaikan dari pelayanan bagi masyarakat. “Kita tunjukkan integritas kita sebagai ASN di Kemenag. Artinya kita harus memiliki mind set bahwa pelayanan yang kita berikan kepada masyarakat adalah bentuk dari pengabdian,” pesan Mujab. /s79/ilm

  • Tags:  

Terkait