Berita

ASN Kemenag Kepulauan Seribu Peringati Hari Santri Nasional 2025

blog

Pulau Pramuka, Jakarta (Humas Kepulauan Seribu) -- Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Seribu, baik dari satuan kerja madrasah maupun Kantor Urusan Agama (KUA), melaksanakan Upacara Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2025 yang digelar serentak di masing-masing satuan kerja, pada Rabu (22/10/2025).

 

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemenag RI Nomor 33 Tahun 2025 tentang Panduan Pelaksanaan Apel Hari Santri, serta Surat Kepala Kantor Kemenag Kepulauan Seribu Nomor B-1288/Kk.09.6/1/HM.01/10/2025 yang menginstruksikan seluruh ASN untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan upacara tersebut.


Pelaksanaan upacara di Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu yang berlokasi di Pulau Pramuka diselenggarakan bersama Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 26 Kepulauan Seribu Kampus B Pulau Pramuka. Hadir sebagai Inspektur Upacara, Kepala Subbagian Tata Usaha Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu, Abdul Hakim.


Dalam amanatnya, Abdul Hakim membacakan sambutan Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar. Menag mengajak seluruh santri di Tanah Air untuk terus mengawal kemerdekaan Indonesia menuju peradaban dunia yang damai, maju, dan berkeadaban.


“Hari Santri tahun 2025 adalah hari yang istimewa. Sepuluh tahun sudah sejak pertama kali ditetapkan, kita menyaksikan semakin kuatnya peran pesantren dan santri dalam membangun bangsa,” ujar Abdul Hakim saat membacakan amanat Menag.


Tahun ini, Hari Santri Nasional mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.” Tema tersebut menggambarkan tekad dan komitmen santri sebagai penjaga nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin serta penggerak kemajuan bangsa di berbagai bidang kehidupan.


Dalam amanat tersebut, Menag juga menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya 67 santri Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. Kementerian Agama, kata Menag, telah meninjau langsung lokasi kejadian, menyalurkan bantuan, dan memastikan proses pemulihan berjalan dengan baik.


“Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan iman,” ucap Abdul Hakim penuh haru.


Menag turut mengapresiasi perhatian besar pemerintah kepada pesantren dan santri melalui berbagai kebijakan, seperti Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan program nyata seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi santri di seluruh Indonesia.


“Untuk pertama kalinya, santri mendapatkan layanan kesehatan dan makanan bergizi gratis secara massal. Ini adalah investasi masa depan bagi Indonesia agar santri tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing global,” tegasnya.


Lebih lanjut, Abdul Hakim menegaskan bahwa peringatan Hari Santri merupakan momentum untuk mengenang perjuangan para ulama dan santri dalam menegakkan kemerdekaan Indonesia melalui Resolusi Jihad yang dicetuskan KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945.


“Resolusi Jihad inilah yang membakar semangat perlawanan bangsa terhadap penjajah. Dari pesantren, lahir api perjuangan yang menyalakan semangat kemerdekaan,” tuturnya.


Menutup amanatnya, Abdul Hakim menyampaikan pesan Menag agar santri masa kini menjadi generasi adaptif terhadap perubahan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai pesantren.


“Jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya. Bawalah semangat pesantren ke ruang publik, dunia kerja, dan ranah internasional. Tunjukkan bahwa santri mampu menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton,” pesannya.


Dalam momentum peringatan ini, Abdul Hakim juga menyampaikan renungan penuh makna tentang keteladanan dan semangat juang para santri. Renungan tersebut menggambarkan bagaimana HARI SANTRI menjadi simbol ilmu, ibadah, dan ketakwaan yang senantiasa berpadu dalam kehidupan mereka. 


“Hidup mereka dengan ilmu, ibadah, dan takwa. Anugerah Allah limpahkan petunjuk penuh cahaya. Raih kemuliaan agama bersama kepemimpinan mereka. Ikhlas berjuang menuju kebenaran yang nyata.”


Sementara itu, Santri juga digambarkan sebagai generasi penerus yang berjalan di jalan Rasul, mengemban risalah mulia dengan semangat keikhlasan.


“Santri berjalan di jalan Rasul mengemban risalah mulia. Aktif menghidupkan pesantren dengan semangat ibadah nyata. Nur Al-Qur’an sucikan jiwa dalam kebahagiaan mereka. Terdidik dengan takwa dan olah kesucian jiwa. Ridha Allah jadi tujuan akhir perjuangan mereka. Insan santri bersama kiai membangun negeri tercinta.”


Melalui bait-bait renungan tersebut, tersirat pesan bahwa santri adalah tiang agama dan benteng negeri, menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa serta kemuliaan agama.


Turut hadir dalam upacara tersebut para ASN Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu, guru dan tenaga kependidikan MTsN 26 Kepulauan Seribu, ASN MIN 17 Kepulauan Seribu, serta ASN KUA Kecamatan di wilayah Kepulauan Seribu.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor