Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Adib, menekankan pentingnya membangun ekosistem perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi kelompok rentan. Hal ini disampaikan saat membuka Forum Group Discussion (FGD) tentang perlindungan jaminan ketenagakerjaan bagi pengelola Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan mustahiq, Selasa (16/9/2025) di Aula Fatahillah.
Adib menyampaikan apresiasi kepada BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta yang konsisten membangun kesadaran dan memperluas cakupan perlindungan sosial. Menurutnya, langkah ini sangat relevan bagi kelompok masyarakat yang rentan terhadap risiko kecelakaan kerja maupun kematian.
“Kerja sama ini sangat penting, terutama bagi kalangan yang rentan. Kehadiran LAZ yang bersinergi dengan BPJS Ketenagakerjaan akan membantu membangun ekosistem jaminan sosial, sehingga keluarga yang menghadapi risiko tidak terjatuh dalam kemiskinan ekstrem,” ujar Adib.
Ia mencontohkan, masih banyak guru madrasah swasta yang belum tercakup jaminan sosial. Karena itu, LAZ didorong untuk berperan aktif membantu pembayaran iuran jaminan sosial bagi guru maupun masyarakat tidak mampu. “Kalau satu LAZ bisa meng-cover guru di sepuluh madrasah, manfaatnya akan luar biasa,” tambahnya.
Senada, Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta, Deny Yuslian, menjelaskan kerja sama dengan LAZ merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem. Ia menyebut program BPJS Ketenagakerjaan memberikan manfaat nyata, mulai dari jaminan kecelakaan kerja tanpa batas biaya, hingga santunan kematian dan beasiswa bagi ahli waris.
“Negara sudah menyiapkan konsep jaminan sosial, tinggal bagaimana kita bersinergi menyalurkan manfaatnya. Melalui LAZ, zakat bisa didistribusikan kepada mustahik yang berisiko tinggi namun tidak mampu membayar iuran,” jelas Deny.
Ia berharap FGD ini menjadi awal kerja sama berkesinambungan antara BPJS Ketenagakerjaan, Kemenag DKI, dan LAZ se-Provinsi Jakarta. “Apa yang kita lakukan ini bukan sekadar program, tapi ladang amal ibadah. Semoga sinergi ini membawa keberkahan dan membantu mengentaskan kemiskinan di Jakarta,” pungkasnya.