Jakarta (Humas Kankemenag Kota Jakarta Timur) — Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Jakarta Timur menggelar Deklarasi Stop Bullying Madrasah di Aula MTsN 24 Jakarta, Senin (30/9/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen mewujudkan Madrasah Ramah Anak sekaligus membangun ruang belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari praktik perundungan.
Kepala Kankemenag Kota Jakarta Timur, Zulkarnain, menegaskan pentingnya upaya sistematis dalam mencegah perundungan di lingkungan pendidikan. Ia menekankan peran sentral guru Bimbingan Konseling (BK) dalam menciptakan suasana madrasah yang sehat dan ramah anak.
“Stop bullying adalah bagian dari deklarasi madrasah ramah anak. Guru BK harus menguasai ilmu psikologi, memahami karakter murid, serta mampu memberikan layanan bimbingan yang netral dan adil. Dengan pendekatan sugesti yang menenangkan, guru BK dapat membuat murid merasa nyaman dan termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Zulkarnain.
Lebih lanjut, ia mengingatkan agar guru BK selalu menanamkan nilai-nilai Islam dalam layanan konseling. “Yang terpenting, nilai-nilai Islam tetap menjadi dasar. Guru BK harus merangkul para murid, mendoakan kebaikan mereka, dan berupaya menjaga agar madrasah senantiasa aman,” tambahnya.
Deklarasi yang dibacakan bersama peserta menghasilkan enam komitmen utama, yakni: menjaga diri dari segala bentuk perundungan, menjauhi tindakan yang dapat memicu kekerasan, menghindari perilaku merendahkan martabat, mengajak orang lain menolak bullying, berani melapor jika terjadi perundungan, serta bertekad menjadi warga madrasah yang berakhlak mulia dan berprestasi.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPPA) Provinsi DKI Jakarta, yaitu Erly Yunita dan Bilqis Khairu Unsa. Mereka membawakan materi bertema Remaja dan Dinamikanya: Intervensi dan Strategi Guru BK di Sekolah.
Menurut Erly, pencegahan bullying harus dilakukan sejak dini melalui edukasi, pengawasan, serta keterlibatan semua pihak. “Kekerasan pada anak berdampak pada psikologis, perkembangan sosial, dan masa depan generasi bangsa. Maka pencegahan sejak dini sangat penting dengan mengenali sikap anak, mencari akar masalah, lalu menyusun solusi yang tepat,” jelasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kasubbag TU Kankemenag Kota Jakarta Timur Amirullah, Kasi Penmad Jumanto, para kepala madrasah negeri se-Jakarta Timur, guru BK, serta peserta deklarasi.
Melalui kegiatan ini, Kankemenag Jakarta Timur berharap seluruh madrasah semakin memperkuat sinergi dalam menghadirkan lingkungan belajar yang sehat, aman, dan menyenangkan bagi para siswa.