Jakarta (Inmas) --- Pondok pesantren merupakan tempat pendidikan yang membentuk peserta didik untuk memiliki dua karakter. Yaitu, karakter pemimpin yang dapat menghadapi kehidupan dunia sekaligus sebagai karakter pribadi yang mampu mempersiapkan kehidupan akhirat.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Saiful Mujab saat memberikan sambutan pada acara Haflah Akhirussanah Ponpes Al – Hamid,Cilangkap, Jakarta. “Di pondok pesantren, seluruh peserta didik memiliki kesempatan untuk ditempa dididik secara lahiriah dan batiniah,” ujar Kakanwil, Sabtu (12/05).
Hal Ini menurut Kakanwil perlu menjadi kebanggaan bagi mereka yang mendapatkan pendidikan di pondok pesantren. Ia pun menambahkan bahwa pondok pesantren menggunakan kurikulum 300%. “Kurikulum pendidikan nasional 100 %, kurikulum pendidikan kementerian agama 100%, dan ada kurikulum pondok pesantren 100%,” ujarnya.
“Saya ingin para alumni menanamkan kepada dirinya, bahwa bangga menjadi alumni pesantren,” imbuh Kakanwil.
Karena menurutnya, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk belajar hingga lulus dari pendidikan pondok pesantren. Kakanwil pun berharap bahwa alumni menjadi orang yang dapat menerapkan dua karakter. Karakter kehidupan dunia, dan karakter kehidupan akhirat .
Di akhir sambutannya, Kakanwil berpesan agar para alumni dapat menjaga nilai-nilai kehidupan yang telah diajarkan di pesantren. Saat ini menurut Kakanwil telah banyak tokoh nasional yang berasal dari alumni pondok pesantren. Ini disebabkan mereka berhasil menerapkan dua karakter tersebut dalam kehidupan sehari-hari. “Saya berdoa diantara sekian yang wisuda, semoga lahir pemimpin bangsa yang hebat dan akan menjadi pionir di NKRI,”tutupnya. /fk/ilm