Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Ni Putu Suparini resmi dilantik sebagai Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Hindu DKI Jakarta oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Adib. Pelantikan ini menandai babak baru kepemimpinan pembinaan umat Hindu di Jakarta.
Dalam sambutannya, Adib menyampaikan harapan besar kepada pejabat baru untuk menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab dan integritas tinggi. "Selamat kepada Ibu Ni Putu Suparini. Kami berharap Ibu dapat meningkatkan peran Pembimas Hindu dalam menjaga kerukunan umat beragama, sesuai dengan visi dan misi Kementerian Agama," ujarnya, Kamis (16/10/2025).
Kakanwil menegaskan bahwa pelantikan ini merupakan momentum penting dalam rotasi dan regenerasi kepemimpinan di Kementerian Agama. Menurutnya, promosi dan mutasi adalah hal wajar dalam organisasi untuk memulai babak baru pengabdian yang lebih optimal.
Adib mengingatkan bahwa tantangan ke depan semakin kompleks seiring dinamika masyarakat dan perkembangan teknologi yang pesat. Karena itu, pejabat baru dituntut mampu membawa perubahan positif dan berkelanjutan dalam sistem kerja, prosedur, hingga budaya organisasi.
"Kita harus adaptif dan progresif. Bangunlah komunikasi harmonis antarunit kerja dan stakeholder, serta jalin kemitraan produktif dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama," tegasnya.
Lebih lanjut, Kakanwil berpesan agar seluruh ASN di lingkungan Kemenag DKI Jakarta menjaga integritas dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan. Inovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat juga menjadi prioritas yang harus terus didorong.
Pelantikan yang berlangsung khidmat ini diharapkan menjadi awal dari kepemimpinan yang membawa dampak luas bagi umat Hindu di DKI Jakarta. Sebagai Pembimas, Ni Putu Suparini akan memiliki peran strategis dalam membina dan menjaga keharmonisan umat beragama di tengah keberagaman ibu kota.
Tambahnya, DKI Jakarta sebagai kota plural memerlukan sosok pembimbing agama yang mampu memperkuat moderasi beragama dan toleransi. Tugas ini menjadi semakin penting mengingat Jakarta menjadi barometer kerukunan umat beragama bagi seluruh Indonesia.
"Mudah-mudahan segala ikhtiar kita menjadi amal saleh dan membawa kemaslahatan bagi masyarakat," pungkas Adib.