Berita

KaKanKemenag Jakarta Timur Tutup Pembinaan Dai dan Daiyah, Ini Pesannya

blog

Jakarta, (Humas Kankemenag Kota Jakarta Timur) — Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Timur, Zulkarnain memberikan pesan penting kepada peserta pembinaan Dai dan Daiyah pada Selasa, (8/7/2025) di MTsN 16 jakarta. Pesan penting tersebut terkait dengan peran dan fungsi dai di masyarakat yakni berdakwah.

 

Menurut Zulkarnain seorang dai harus mampu menyampaikan dakwahnya dengan Ilmu. Yang dimaksud berdakwah dengan ilmu adalah seorang dai atau daiyah harus menyampaikan dakwahnyanya berdasarkan pengetahuan yang benar, mendalam dan dapat dipertanggungjawabkan baik melalui Alquran, Hadist maupun pemahaman ulama terpercaya. Artinya seorang dai atau daiyah tidak boleh asal bicara atau menyampaikan pendapat pribadi tanpa landasan.

 

“Seorang dai harus menguasai materi dakwa dan literasi yang kuat, terus belajar dan memperbarui wawasan salah satunya dengan meningkatkan kompetensi melalui kegiatan seperti pembinaan ini,” Tegas Zulkarnain.

 

Bang Zul, demikian ia kerap disapa mengingatkan 30 peserta yang hadir untuk senantiasa belajar dan memperbarui wawasan, sebab tantangan dan isu-isu umat terus berkembang, apalagi di era digital.

 

Dalam konteks pembinaan dai dan daiyah seperti yang disampaikan Bang Zul, "berdakwah dengan ilmu" menjadi dasar utama agar pesan yang dibawa mencerahkan, menyejukkan, dan menyatukan umat, bukan memecah belah atau menimbulkan kebingungan.

 

“Ini berkaitan dengan asta protas Kementerian Agama, diantaranya adalah meningkatkan kerukunan dan cinta kemanusiaan,” Tambahnya.

 

Selain berdakwah sesuai dengan asta protas (Program Prioritas) Kementerian agama, berdakwah juga harus dilakukan dengan ikhsan, lemah-lembut dan pelan-pelan serta penuh kesabaran.

 

Senada dengan Zulkarnain, Rakimin Al Jawiy dalam paparan materinya menekankan agar seluruh dai tidak hanya asal berdakwah. Berdakwah itu harus ada aturan pengetahuannya, harus ada literasinya, ada dalilnya.

 

“Jangan sampai pendakwah bilang kata ustad Saya,Jangan!! Harus disertakan hukumnya siapa yang menyampaikan ada dalam alQuran atau Hadist atau Ulama besar,” Jelas Rakimin.

 

Rakimin menambahkan, Sesuai dengan materinya yakni Dakwah melalui tulisan, Rakimin menyampaikan dalam berdakwah seorang dai dan daiyah harus memiliki isi dan kata-kata yang benar, jelas dan tidak multitafsir. Selain itu, berdakwah juga harus menggunakan Bahasa yang santun, bijak, relevan, inspiratif, mengedukasi, tidak menyindir dan memojokkan salah satu pihak.

 

Menurut Rakimin, seorang pendakwah harus mampu menuliskan dakwahnya. Sebab materi dakwah yang dituliskan tidak akan lekang oleh waktu. Akan terus ada dan dibaca umat.

 

Kepala Seksi Bimas Islam Kankemenag Kota Jakarta Timur, Desmon Andrian, atau yang akrab disapa Bang Desmon, selaku Kepala Seksi Bimas Islam yang memimpin langsung pelaksanaan kegiatan ini, berharap pembinaan semacam ini dapat menjadi ruang belajar sekaligus penguatan jejaring antar pendakwah di era digital. (Ea)

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor