Jakarta (Humas MAN 9 Jakarta) --- Sebanyak 150 siswa MAN 9 Jakarta Timur mendapat kesempatan emas mengakses beasiswa penuh ke Rusia melalui Festival Budaya dan Sosialisasi Beasiswa bertajuk "Russia in the Heart of Indonesia" yang digelar Senin (20/10) di aula madrasah. Kegiatan yang mengusung tema "Youth in Harmony: Connecting Indonesia and Russia Through Culture" ini menjadi bukti nyata kolaborasi strategis antara MAN 9 Jakarta Timur, Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS), dan Ural State Pedagogical University (USPU) dalam membuka jejaring pendidikan global bagi siswa madrasah.
Veronika Novoseltseva, Minister-Counsellor sekaligus Deputy Chief of Mission Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, menegaskan komitmen negaranya dalam mendukung pendidikan Indonesia. Ia mengungkap fakta menarik bahwa di Rusia terdapat sekitar 30 juta umat Islam dan bahkan ada Masjid Soekarno sebagai simbol persahabatan kedua negara.
"Tradisi dan budaya kita telah saling bersentuhan sejak lama. Kami sangat bangga ketika UNESCO menetapkan Bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi dunia tahun ini," ujar Veronika.
Diplomat Rusia tersebut menambahkan, Kedutaan Besar Rusia secara rutin mengadakan pameran budaya, pemutaran film, dan yang terpenting, program beasiswa penuh dari Pemerintah Rusia sebagai bentuk dukungan nyata terhadap kolaborasi pendidikan dengan Indonesia.
"Sungguh tidak ada satu pun di kehidupan kita yang sia-sia. Melalui program ini, kami ingin membuka lebih luas kesempatan bagi generasi muda Indonesia untuk belajar di Rusia," tegasnya.
Madrasah sebagai Arsitek Masa Depan Global
Dr. Ade Reza Hariyadi, Dekan Fakultas Ilmu Admnistrasi (FIA) UNKRIS, menekankan peran strategis generasi muda madrasah dalam diplomasi kebudayaan. Menurutnya, siswa madrasah memiliki posisi unik sebagai jembatan antarperadaban.
"Para siswa madrasah adalah arsitek masa depan. Melalui kegiatan ini, kami berharap muncul generasi baru yang berpikir global tanpa kehilangan akar budayanya," tegas Ade Reza saat menyampaikan sambutan di hadapan para siswa.
Pernyataan Dekan FIA UNKRIS ini sejalan dengan visi MAN 9 Jakarta Timur yang ingin membuktikan bahwa lulusan madrasah mampu bersaing di tingkat internasional.
Antusiasme Tinggi Siswa Kenali Budaya Rusia
Festival yang dibuka dengan penyambutan penuh kehangatan—pengalungan cukin, arakan Hadroh, dan persembahan tari Ratoh Jaroe—ini menghadirkan pengalaman budaya langsung bagi tamu dan para siswa.
Beberapa aktivitas menarik yang membuat aula MAN 9 Jakarta riuh adalah pembelajaran Bahasa Rusia dasar yang dipandu langsung oleh Anastasiia Petukhova, dosen USPU yang fasih berbahasa Indonesia. Siswa antusias mempelajari ucapan dan kosakata sehari-hari dalam bahasa Rusia.
Pameran pakaian tradisional Rusia menjadi momen paling dinanti. Siswa putri berebut mengenakan Sarafan (gaun panjang tradisional) dan Kokoshnik (hiasan kepala khas), sementara siswa putra mencoba Kosovorotka, kemeja tradisional Rusia. Gelak tawa dan kilatan kamera ponsel memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer keakraban lintas budaya.
Kuis interaktif seputar pengetahuan Rusia juga mengundang antusiasme tinggi. Para siswa berebut menjawab pertanyaan untuk mendapatkan cenderamata langsung dari negeri Beruang Merah.
Komitmen Membuka Cakrawala Global Siswa Madrasah
Kepala MAN 9 Jakarta Timur, Pramesti Indraningsih, mengapresiasi tinggi penyelenggaraan festival ini. Ia melihat kegiatan semacam ini sebagai langkah strategis membuka wawasan internasional siswa madrasah.
"Program seperti ini sangat penting untuk membuka cakrawala global siswa madrasah. Kami ingin menunjukkan bahwa lulusan madrasah memiliki kemampuan bersaing dan berkontribusi di tingkat internasional," ujar Pramesti.
Festival yang juga dihadiri Maria Hionaki (Deputy Director of the Russian House) dan Porhachev Sergey Konstatinovich (Rector's Adviser USPU) ini bukan sekadar pertemuan budaya semata. Kegiatan ini menjadi gerbang nyata menuju peluang pendidikan tinggi di luar negeri, khususnya melalui beasiswa penuh Pemerintah Rusia yang dibuka setiap tahun.
Selama kegiatan tersebut, Para siswa juga berkesempatan menyaksikan pameran foto dan lukisan bertema Rusia yang dipajang di koridor lantai dua madrasah sebelum acara pembukaan resmi di aula.