Berita

Dialog Publik FKUB Kepulauan Seribu, Nasruddin: Toleransi dan Adab Kunci Harmoni di Kawasan Wisata

blog

Pulau Tidung, Jakarta (Humas Kepulauan Seribu) -- Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepulauan Seribu, Nasruddin, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Dialog Publik Toleransi Beragama di Destinasi Wisata yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kepulauan Seribu. Acara ini berlangsung di Kantor PCNU Kepulauan Seribu, pada Sabtu (28/06/2025).


Dalam kesempatan tersebut, Nasruddin menyampaikan materi berjudul "Indahnya Menjaga Toleransi Beragama di Destinasi Wisata", yang menyoroti pentingnya menjaga keharmonisan antarumat beragama, khususnya di wilayah-wilayah yang menjadi tujuan wisata.


Mengawali penyampaian materi, Nasruddin menekankan bahwa toleransi beragama harus berakar pada nilai-nilai adab dan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.


“Adab merupakan fondasi dalam kehidupan sosial keagamaan. Sebelum kita berbicara tentang toleransi, mari kita tanamkan dulu akhlak yang baik dalam menyapa, menghargai, dan menghormati sesama, apapun latar belakang agamanya,” ujarnya.


Menurutnya, sikap saling menghormati adalah langkah awal dalam membangun harmoni dan kerukunan di tengah masyarakat yang majemuk.


Nasruddin kemudian menyampaikan pentingnya membangun pemahaman bersama di wilayah yang memiliki karakteristik sebagai daerah tujuan wisata. Interaksi antara masyarakat lokal dan wisatawan dari berbagai latar belakang adalah keniscayaan yang harus disikapi secara bijak.


“Di wilayah yang memiliki destinasi wisata, interaksi masyarakat lokal dengan wisatawan dari berbagai latar belakang adalah hal yang tak terhindarkan. Oleh karena itu, kita perlu saling memahami perbedaan itu sebagai rahmat, bukan hambatan,” jelasnya.


Ia menegaskan bahwa perbedaan bukan untuk dipertentangkan, melainkan menjadi peluang untuk memperkuat solidaritas dan nilai-nilai kemanusiaan.


Dalam bagian selanjutnya, Nasruddin mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan nilai tasamuh (toleransi) sebagai bagian dari praktik kehidupan sehari-hari, terutama di kawasan wisata yang menjadi titik temu budaya, bahasa, dan agama.


“Tasamuh harus dijaga dan diamalkan dalam keseharian, terutama di tempat-tempat wisata yang sering menjadi titik temu berbagai budaya dan agama. Jika kita menjaga toleransi, maka harmoni akan terwujud secara alami,” tambahnya.


Ia menekankan bahwa toleransi bukan hanya konsep, tetapi harus menjadi perilaku yang nyata, tercermin dalam sikap dan tindakan masyarakat terhadap sesama.


Sebagai penutup, Nasruddin mengajak masyarakat sekitar destinasi wisata untuk bersikap terbuka dan ramah kepada setiap wisatawan, tanpa memandang latar belakang agama, budaya, atau keyakinan mereka.


“Mari kita sambut para wisatawan dengan ramah, tanpa melihat perbedaan keyakinan mereka. Justru melalui keterbukaan inilah, nilai-nilai Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin bisa tercermin dengan indah,” pungkasnya.


Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua FKUB Kabupaten Kepulauan Seribu beserta jajaran pengurus, Ketua MUI Kabupaten Kepulauan Seribu dan jajarannya, para tokoh lintas agama, serta tokoh masyarakat dari wilayah sekitar destinasi wisata. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa semangat toleransi dan kerukunan terus dijaga dan dirawat di Kepulauan Seribu.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor