Jakarta (Inmas) --- Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Saiful Mujab hadiri Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1440H/2019M, Jakarta (18/04). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Nizar.
Dalam sambutannya, Dirjen menyampaikan bahwa penyelenggaraan Haji tahun ini memiliki perbedaan dalam hal pelayanan Ibadah Haji, tentunya pelayanan haji tahun ini diharapkan dapat berjalan dengan baik dan maksimal, sehingga tingkat kepuasan pelayanan ibadah haji tahun ini meningkat.
Selain itu, Dirjen menyampaikan hal mengenai Pembinaan Haji, Pelayanan Haji di Dalam Negeri, Pelayanan Haji di Arab Saudi, dan Perlindungan Jemaah Haji.
Adapun Materi yang disampaikan mengenai Pembinaan Haji, yaitu bimbingan manasik, penyempurnaan buku dan manasik, bimbingan petugas haji dengan peningkatan peran ketua regu ketua rombongan, penambahan jumlah petugas, peningkatan kompetensi petugas dan TPHD, dan yang terakhir mengenai sertifikasi pembimbing Haji bekerjasama dengan UIN untuk mencapai perbandingan ideal antara jumlah jamaah dengan pembimbing professional.
Untuk pelayanan Haji di dalam negeri, Dirjen menyampaikan alur pelayanan haji di dalam negeri, dimulai dari kuota jamaah, pendaftaran, dokumen, pemvisaan, perlindungan jemaah Haji, Transportasi Udara, Asrama Haji dan Perlengkapan Jemaah Haji.
Berdasarkan hasil survey kepuasan jemaah Haji Indonesia (SKJHI), tingkat kepuasan jemaah Haji Indonesia dari tahun 2014-2018 mengalami peningkatan yang signifikan. Agar tingkat kepuasan jemaah Haji tahun ini meningkat, perlu adanya inovasi dalam penyelenggaraan ibadah Haji.
Berikut adalah 8 inovasi dalam penyelenggaraan ibadah Haji yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh:
1. Fast Track (Jalur Cepat) Imigrasi di 13 Embarkasi
Kecermatan dan akurasi, serta proses terintegrasi:
a. Konfigurasi dan formasi berdasarkan regu/rombongan
b. Bagasi
c. Pengkloteran Awal
2. Mengupayakan Sewa Hotel di Madinah Menggunakan Full Musim
Memastikan penempatan jemaah di hotel sejak awal dan meminimalkan ketergantungan dengan Majmuah.
3. Penomoran Tenda Armuzna Berdasarkan Kloter/Maktab/Rombongan
Mengelola jumlah tenda yang terbatas dan mengurangi terjadinya pengkaplingan/klaim tenda oleh jemaah.
4. Revitalisasi Satuan Tugas Operasional Armuza (Arafah, Muzdalifah dan Mina)
Mapping kebutuhan petugas berdasarkan jumlah, komposisi, dan kualifikasi di setiap pos Armuzna.
5. Bimbingan Ibadah
Menyempurnakan buku panduan dengan dalil/pendapat jumhur, prinsip memudahkan dan terdistribusi kepada seluruh jemaah.
6. Sistem Laporan Haji Terpadu
System pelaporan berbasis elektronik dan aplikasi, mudah diakses dan terintegrasi dengan kloter maupun non kloter.
7. Restrukturisasi Kantor Daker Baru
Optimalisasi daker dengan system layanan terpadu (PTSP) sehingga setiap orang dapat terlayani dengan baik.
8. Monitoring Kesehatan Jemaah
Rekam kesehatan (medical record) jemaah terintegrasi dengan SISKOHAT via aplikasi, monitoring dan pengamanan kesehatan jemaah sejak dari hulu.
Dalam hal ini, Dirjen juga menyampaikan bahwa tahun ini disediakan kuota tambahan, “tahun ini kita menyediakan kuota tambahan sebanyak 10.000 jemaah Haji,” ujar Nizar.
Selain penambahan kuota jemaah Haji, pelayanan ibadah Haji tahun ini juga memprioritaskan jemaah Haji yang memiliki usia paling tua untuk diberangkatkan terlebih dahulu, “Jemaah Haji yang usianya paling tua akan kita berangkatkan terlebih dahulu,” Lanjutnya.
Beliau berharap pelayanan dan penyelenggaraan ibadah Haji tahun ini dapat berjalan secara baik dan maksimal, sehingga indeks kepuasaan jemaah Haji tahun ini mengalami kenaikan.
Kegiatan ini, turut Dihadiri Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umorh Nizar, Para Eselon IV dan Para Kepala Kanwil Kementerian Agama Seluruh Indonesia