Jakarta [Humas Kankemenag Jakarta Utara] — Keikutsertaan MTsN 15 Jakarta dalam ajang Jakarta Madrasah Competition (JMC) 2025 patut diapresiasi. Meski belum banyak berpihaknya Dewi Fortuna, madrasah ini tetap berhasil menorehkan prestasi melalui Riset GTK dengan meraih Juara 3, Selasa, (14/10/2025).
Prestasi tersebut diraih oleh Plt. Kepala MTsN 15 Jakarta, Siti Maryam, yang berkolaborasi dengan Bahrul ‘Ulum, guru Pendidikan Agama Islam. Keduanya menyajikan karya tulis berjudul “Dari Hadis ke Aksi: Cerita Masyarakat Pesisir Cilincing Melawan Pencemaran”.
Siti Maryam menjelaskan bahwa seluruh lomba yang diikuti peserta didiknya sempat mengantarkan mereka hingga ke babak final. Namun, setelah proses seleksi ketat, sebagian harus tereliminasi. Menariknya, partisipasi GTK dalam lomba riset justru berawal dari situasi tak terduga.
“Setelah mendampingi siswa dalam bidang sains dan riset hingga tahap submit, kami mendapat kabar bahwa GTK juga bisa ikut serta. Maka dalam dua hari persiapan sebelum lomba, bismillah, kami berpartisipasi,” ujar Siti Maryam.
Karya tulis yang disusun oleh Maryam dan Bahrul mengangkat sosok KH. Mukhlis Fadhil, seorang ulama di Rorotan Malaka, Jakarta Utara, yang dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap kebersihan dan penghijauan lingkungan (ekoteologi).
“Semua makhluk memiliki hak masing-masing, termasuk tanaman, pohon, dan air. Jika sebagai khalifah kita enggan memenuhi hak mereka, maka udara yang kita hirup menjadi tidak sehat,” kata Bahrul ‘Ulum, mengutip pernyataan tokoh tersebut.
Dalam karya setebal 50 halaman itu, keduanya mengungkapkan realitas menarik tentang ajaran Rasulullah SAW dalam menjaga alam melalui aksi nyata seperti menanam dan merawat tumbuhan. “Kami mencoba menyampaikan pemahaman ekoteologi yang berlandaskan hadis, sebagai motivasi untuk merawat lingkungan,” pungkas Maryam.
Atas capaian tersebut, Siti Maryam menyampaikan rasa syukur dan optimisme. “Prestasi ini membuktikan bahwa GTK MTsN 15 mampu berprestasi jika dikerjakan dengan serius dan terencana. Cara berpikir ilmiah GTK kami dipandang layak, meskipun keikutsertaan kali ini bersifat insidental. Melihat ketatnya persaingan, menjadi Juara 3 sudah sangat membanggakan,” ujarnya menutup wawancara.