Berita

Cinta yang Disahkan di Istiqlal: 12 Pasangan dari Jakarta Timur Ikuti Nikah Massal

blog

Jakarta (Humas Kankemenag Kota Jakarta Timur) — Sabtu pagi itu, Masjid Istiqlal terasa lebih hangat dari biasanya. Bukan hanya karena sinar matahari yang menembus jendela kaca raksasa masjid terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga karena haru, cinta, dan bahagia yang memenuhi ruangan utama tempat 100 pasangan dari seluruh penjuru DKI Jakarta bersiap mengucap janji suci. Di antara ratusan wajah yang berbinar, tampak 12 pasangan pengantin dari Jakarta Timur tersenyum gugup, tangan saling menggenggam erat, mata berbinar penuh harapan.

 

Nikah massal ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Bagi sebagian orang, pernikahan mungkin bisa dilangsungkan dengan pesta megah. Namun bagi banyak lainnya, termasuk mereka yang hadir di pagi itu, pernikahan yang sah dan bermartabat adalah anugerah besar berkat kepedulian negara yang membuka pintu kesempatan untuk mereka.

 

“Jakarta Timur menghadirkan 12 pasangan dari sembilan kecamatan. Alhamdulillah, kami dari Kemenag Jakarta Timur bisa turut berpartisipasi dalam program yang sangat mulia ini,” ujar Amirullah, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kankemenag Kota Jakarta Timur, yang hadir bersama Kepala Seksi Bimas Islam, Desmon Andrian.

 

Pasangan-pasangan dari Jakarta Timur datang dari berbagai latar belakang. Ada yang sudah lama hidup bersama namun belum memiliki buku nikah, ada pula yang baru merintis rumah tangga namun terhalang biaya administrasi. Kini, semua hambatan itu dihapus dalam satu hari penuh berkah.

 

Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, turut hadir dan menjadi saksi dalam prosesi sakral ini. Dalam nasihatnya, Menag mengingatkan bahwa pernikahan bukan sekadar seremoni, tetapi sunnatullah yang agung. “Segala sesuatu diciptakan Allah berpasang-pasangan. Maka nikah itu bukan hanya legalitas, tetapi juga ketenteraman dan kasih sayang,” ucapnya, merujuk pada Surah Ar-Rum ayat 21.

 

Lebih dari sekadar sah secara agama, program ini juga mencatatkan setiap pasangan secara resmi di Kantor Urusan Agama (KUA). Hal ini menjadi bagian dari upaya negara dalam memberikan perlindungan hukum bagi keluarga dan anak-anak di masa depan.

 

Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, menambahkan bahwa nikah massal ini adalah salah satu program unggulan Kementerian Agama dalam menghadirkan layanan keagamaan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Tahun ini, Kemenag menargetkan 1.000 pasangan menikah melalui program serupa di berbagai daerah.

 

Sementara para pejabat menyampaikan pesan, di barisan pengantin, terlihat Rika dan Ahmad pasangan dari Kecamatan Duren Sawit yang tak henti mengucap syukur. Sudah lima tahun mereka membangun rumah tangga, namun baru hari itu mereka bisa memiliki buku nikah resmi. “Rasanya seperti pengantin baru lagi,” ujar Rika sambil tersenyum malu.

 

Setelah prosesi ijab kabul selesai, suasana berubah menjadi lautan ucapan selamat. Doa mengalun, air mata haru menetes, dan senyum tawa memenuhi Masjid Istiqlal. Di tengah gegap gempita sambutan Tahun Baru Islam, cinta pun menemukan tempatnya untuk dirayakan secara sah dan penuh berkah.

 

Bagi 12 pasangan dari Jakarta Timur, dan puluhan lainnya dari seluruh Jakarta, hari itu akan menjadi kenangan yang tak terlupakan. Di bawah naungan rumah ibadah kebanggaan bangsa, mereka tidak hanya menikah mereka disatukan oleh cinta, didoakan oleh umat, dan diakui oleh negara. Sebuah awal baru yang penuh makna. (YU/Ann/Tik/Ea)

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor