Jakarta [inmasJP] – Kepala Kankemenag Kota Jakarta Pusat, H. Mukhobar memberikan arahan pada Bimtek Penyusunan Kisi-kisi dan Pembuatan Soal berbasis HOTS di MIN 2 Jakarta Pusat, Minggu (28/10). Tampak hadir Kasi Penmad, H. Sambas, Pengawas Johar Baru, H. Paruhum Daulay, Ketua KKMI Jakarta Pusat, Nurdin Rais dan 15 Kepala MI.
Dalam arahannya H. Mukhobar meminta supaya soal berbasis HOTS tidak menjadi hal yang menyulitkan siswa. “Sejatinya soal berbasis HOTS mempermudah pemahaman terhadap persoalan,” ujar alumni pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta ini.
HOTS (Higher Order Thingking Skill) merupakan pengembangan dari Taksonomi Bloom. Taksonomi untuk menentukan tujuan belajar ini bisa disebut sebagai ‘tujuan akhir dari proses pembelajaran’. Setelah menjalani proses pembelajaran, para siswa diharapkan dapat mengadopsi ketrampilan, pengetahuan, atau sikap yang baru.
Ketrampilan ini ditentukan berdasarkan teori Taksonomi Bloom yang mengkategorikan berbagai tingkat pemikiran, mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi. Pemikiran itu terdiri atas Mengingat, Memahami, Mengaplikasikan, Menganalisis, Mengevaluasi, dan Mencipta di dalam ranah kognitif.
Pembagian ranah kognitif di atas merupakan hasil penyempurnaan Konsep Benjamin S. Bloom oleh Lorin Anderson dan David Krathwohl pada 2001. Tingkatan 1-3 sesuai konsep awalnya dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat rendah (LOTS) dan tingkatan 4-6 dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
Konsep Benjamin S. Bloom dalam buku Taxonomy of Educational Objectives (1965) sejatinya merupakan tujuan-tujuan pembelajaran yang terbagi dalam tiga ranah, yaitu Kognitif, merupakan ketrampilan seputar pengetahuan; Afektif, merupakan sisi emosi seputar sikap dan perasaan; dan Psikomotorik, berupa kemampuan fisik. /j15