Jakarta (Humas MAN 16 Jakarta) --- Palang pintu merupakan salah satu seni betawi, dimana perlu menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Nur Pawaidudin sebelum pembukaan Raker Kanwil Kemenag DKI Jakarta.
“Insya Allah jika kemampuan seni yang dimiliki seseorang bagus, maka kemampuan yang lainnya akan bagus juga,” ujarnya.
“Untuk itu, jika di tekuni akan menjadikan bekal hidup dan bisa meningkatkan kemampuan akademik para siswa,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 16 Jakarta, bahwa palang pintu mengajarkan bahwa segala sesuatu harus meminta izin, mengandung nilai kesopanan, dan saling menghormati ketika berkunjung ke suatu daerah.
“Seiring perkembangan zaman, tradisi palang pintu berkembang menjadi budaya penyambutan tamu kehormatan dan beberapa acara adat lain. Biasanya, materi disesuaikan dengan event yang berlangsung,” terangnya.
Sedangkan Buya Hamka bersama ketiga temannya merasa bangga bisa tampil menyambut kedatangan Menteri Agama untuk pembukaan Raker Kanwil Kemenag DKI Jakarta.
“Selain adu silat, pantun juga sudah dipersiapkan bagai skenario sebelum penampilan dan beberapa improvisasi pantun yang spontanitas ketika adegan palang pintu berlangsung,” imbuhnya.
“Kalau emang mau ke pasar kenari, jangan lupa beli terasi,
Terima kasih bang udeh kemari,kanwil DKI emang selalu berprestasi,” ujarnya mengulang kembali salah satu pantunnya.