Jakarta (Humas MAN 16 Jakarta) – MAN 16 Jakarta kembali menggelar Pesantren Ramadan 1446 H pada Rabu (19/3/2025). Kegiatan ini mengombinasikan pembelajaran agama, refleksi spiritual, serta kompetisi islami, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keagamaan dan memperkuat karakter peserta didik.
Acara dibuka dengan khataman Al-Qur’an yang berlangsung khidmat. Siswa, guru, serta tenaga kependidikan bersama-sama menyelesaikan bacaan Al-Qur’an sebagai wujud rasa syukur menyambut Ramadan. Kegiatan ini menciptakan suasana religius yang mendalam dan penuh keberkahan.
Kepala MAN 16 Jakarta, Hanapi, secara resmi membuka acara Pesantren Ramadan. Dalam sambutannya, beliau mengajak seluruh peserta untuk menjadikan Ramadan sebagai kesempatan memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, serta memperkuat nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. “Saya berharap kegiatan ini tidak hanya meningkatkan wawasan keislaman, tetapi juga membentuk karakter siswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia,” ujar beliau.
Salah satu sesi yang paling dinantikan adalah kajian keislaman yang disampaikan oleh Umi Sayidah, guru Bahasa Arab MAN 16 Jakarta. Dalam kajiannya, beliau membahas tentang keutamaan Ramadan dan cara memaksimalkan ibadah agar mendapatkan keberkahan yang lebih besar. Dengan penyampaian yang ringan namun sarat makna, kajian ini berhasil menarik perhatian serta meningkatkan antusiasme peserta.
Selain mendapatkan ilmu agama, siswa juga terinspirasi dari sesi berbagi pengalaman bersama M. Hambali Syahbana, alumni MAN 16 Jakarta. Ia membagikan perjalanan spiritual dan akademiknya serta bagaimana nilai-nilai yang ia pelajari di madrasah membantunya dalam kehidupan setelah lulus. “Ilmu yang kalian dapat di madrasah ini bukan hanya bekal akademik, tapi juga bekal kehidupan. Jadikan Ramadan ini sebagai waktu terbaik untuk memperbaiki diri dan semakin dekat dengan Allah,” pesannya penuh semangat.
Pesantren Ramadan semakin semarak dengan berbagai lomba keagamaan yang diadakan untuk menggali potensi dan kreativitas siswa. Kompetisi yang digelar meliputi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), lomba adzan, kaligrafi, esai Islami, serta kultum. Setiap peserta menunjukkan kemampuan terbaiknya, menjadikan lomba ini tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sarana meningkatkan kecintaan terhadap nilai-nilai Islam.
Hanapi mengatakan, kegiatan Pesantren Ramadan ini menjadi momentum bagi seluruh siswa untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah serta memperbaiki kualitas ibadah mereka. Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga kesempatan untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal, serta mempererat tali silaturahmi.
Lebih lanjut Hanapi berharap, semoga kegiatan ini membawa manfaat dan keberkahan bagi seluruh peserta serta menjadi pengalaman berharga yang akan terus diingat. Selamat menjalankan ibadah Ramadan, semoga setiap amal diterima dan membawa keberkahan bagi kita semua.
