Jakarta, (Humas MAN 6 Jakarta) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 6 Jakarta Timur kembali membuktikan diri sebagai madrasah berprestasi tingkat nasional. Dalam ajang bergengsi Festival Literasi Nasional (FLN) 2025 yang diselenggarakan oleh Nyalanesia di Balai Kota Surakarta-Solo. Festival Literasi Nasional yang digelar pada 23 – 25 Mei 2025 dihadiri oleh ratusan orang pegiat literasi dari berbagai sekolah di Indonesia. Kegiatan ini merupakan puncak acara dari serangkaian proses kegiatan yang telah dilakukan sejak awal tahun 2024.
Pada FLN 2025 ini, MAN 6 Jakarta Timur berhasil meraih tiga penghargaan tingkat nasional, terdiri dari dua penghargaan institusional (kelembagaan) dan satu penghargaan karya siswa, pada Sabtu (24/05/2025).
Untuk kategori tingkat lembaga/institusional meraih Juara Nasional “Sekolah Percontohan Literasi Sains” dan Juara 1 “Sekolah Percontohan Literasi Nasional”. Selain prestasi tersebut, MAN 6 Jakarta juga berhasil masuk dalam 10 nomine nasional untuk tiga kategori lainnya, yaitu Sekolah Percontohan Literasi Baca Tulis, Sekolah Percontohan Literasi Finansial, serta Sekolah Percontohan Literasi Budaya dan Kewargaan.
Tak hanya itu, pada kategori karya siswa, prestasi gemilang juga diraih oleh ananda M. Raihan yang berhasil meraih Juara 1 dalam “Lomba Menulis Puisi Siswa Jenjang SMA/SMK/MA Tingkat Nasional” dengan karya puisinya yang berjudul “Suara Rakyat Terbang Melintas Ruang”.
Keberhasilan ini tidak datang secara instan. Namun hasil dari rangkaian program literasi yang telah dijalankan oleh siswa dan guru MAN 6 Jakarta. Penghargaan tersebut menjadi bukti konkret atas upaya konsisten MAN 6 Jakarta Timur dalam menciptakan ekosistem literasi yang hidup dan progresif di lingkungan madrasah.
Acara puncak FLN 2025 dibuka oleh Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, yang menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif literasi nasional yang diusung Nyalanesia.
Kepala MAN 6 Jakarta Timur, Retno Dewi Utami, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian ini. “Ini adalah hasil kolaborasi semua pihak: guru, siswa, tenaga kependidikan, serta dukungan orang tua. Literasi di MAN 6 bukan sekadar program, tetapi budaya yang terus dibangun untuk mencetak generasi madrasah yang cerdas, kritis, dan berdaya saing,” ujarnya.
Keikutsertaan dan keberhasilan MAN 6 Jakarta Timur di ajang ini menjadi refleksi nyata bahwa madrasah mampu menjadi pelopor perubahan melalui penguatan literasi di era transformasi pendidikan.