Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, melepas keberangkatan 58 kafilah Provinsi DKI Jakarta yang akan berkompetisi pada Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 pada 11–18 Oktober di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Pelepasan kafilah berlangsung di Balai Kota Jakarta, pada Senin (6/10).
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono menegaskan, STQH bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan momentum mulia untuk memperkuat kecintaan dan pengamalan ajaran Al-Qur’an serta Hadits. Ia meyakini, pemahaman dan penerapan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari akan membawa umat pada kehidupan yang lebih damai, rukun, dan sejahtera.
“Jakarta selama ini dikenal sebagai salah satu daerah yang banyak melahirkan juara STQH. Mudah-mudahan, keberangkatan kali ini membawa kabar baik dan prestasi membanggakan bagi ibu kota. Terlebih, para peserta didampingi pelatih serta tokoh-tokoh yang berkompeten. Saya optimis hasil terbaik bisa diraih,” tuturnya.
Lebih lanjut, Gubernur Pramono menyampaikan apresiasi kepada Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) DKI Jakarta atas peran pentingnya dalam mempersiapkan para kafilah untuk mengikuti kompetisi tersebut. Ia menekankan rasa bangga melihat semangat peserta, pelatih, dan pendamping yang telah bekerja keras memberikan tenaga, pikiran, dan ilmu demi kesuksesan Jakarta di tingkat nasional.
“Jaga kesehatan, disiplin, dan fokus selama perlombaan. Tampilkan kualitas terbaik kalian. Kemenangan sejati bukan hanya di podium juara, tetapi juga bagaimana kita mengamalkan nilai Al-Qur’an dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari. Jadikan setiap lantunan ayat sebagai cerminan akhlak mulia,” tambahnya.
Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) Nasional adalah ajang rutin yang diselenggarakan Kementerian Agama RI bersama Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) DKI Jakarta. Kegiatan ini melombakan kemampuan membaca, menghafal, serta memahami Al-Qur’an dan Hadits. Pada STQH Nasional XXVIII Tahun 2025, kafilah DKI Jakarta berjumlah 58 orang, terdiri dari 23 peserta, 25 official, dan 10 pelatih atau pendamping.
Gubernur Pramono berharap, STQH menjadi sarana syiar Islam yang mampu melahirkan generasi Qur’ani cerdas, baik intelektual, emosional, spiritual, maupun sosial, sehingga dapat menjadi penggerak pembangunan Jakarta menuju kota global yang berdaya saing, beradab, dan berakhlak mulia.
“Semoga Allah SWT meridai setiap langkah kita dan menjadikan kafilah Jakarta teladan dalam mengamalkan Al-Qur’an secara kaffah serta istiqomah, sehingga mampu mengharumkan nama Jakarta di kancah nasional,” pungkasnya.
Turut hadir Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Ketua LPTQ dan Kepala Biro Dikmental.
Sumber : SIARAN PERS PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA