Jakarta, (Humas Kankemenag Kota Jakarta Timur) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Timur,Zulkarnain membuka kegiatan Pelatihan Pembuatan Konten Kreatif Materi Kepenyuluhan, Kamis (26/6/2025) Di Cakung Jakarta Timur. Pelatihan yang diinisiasi Seksi Bimas Islam Kankemenag Kota Jakarta Timur ini diikuti sebanyak 30 penyuluh agama islam di lingkungan kantor Kementerian agama Kota Jakarta Timur.
Menurut Zulkarnain, penggunaan konten kreatif dalam melaksanakan tugas kepenyuluhan merupakan strategi jitu yang mampu menjembatani nilai-nilai keislaman dengan gaya komunikasi modern. Gaya Komunikasi modern semacam ini tidak hanya memudahkan Penyuluh Agama dalam menyampaikan materi dakwahnya namun juga dapat menjangkau khalayak luas, bahkan hingga sampai generasi muda.
“Dengan konten kreatif ini, pesan dakwah bisa dikemas dengan lebih menarik, mudah dipahami, dan menjangkau khalayak lebih luas, bahkan bisa menjangkau generasi muda” Jelas Bang Zul, demikian ia kerap disapa.
Zulkarnain menambahkan, Konten-konten dakwah yang dibuat penyuluh agama bisa melalui video pendek, infografis, podcast, hingga narasi digital interaktif,. Sekarang ini banyak platform - platform yang mudah dijangkau dan gratis seperti Instagram, YouTube, TikTok, dan podcast untuk digunakan sebagai media dakwah.
Jadi, para penyuluh Agama Islam terutama setelah mengikuti pelatihan ini, harus mulai mengembangkan diri dengan membuat konten kreatif, buat video dengan materi yang menarik agar dapat menarik penonton,”Tambah Zul.
Dalam kesempatan yang sama, Kang Fatah, selaku narasumber pelatihan menegaskan agar penyuluh agama Islam mampu beradaptasi dengan kemajuan tekhnologi dan arus informasi yang berkembang dengan sangat cepat sekarang ini. Kemampuan beradaptasi dengan era kekinian akan sangat membantu Penyuluh dalam melakukan pekerjaannya. Artinya Adaptasi yang dilakukan akan membuat para penyuluh agama tidak tenggelam dan ketinggalan.
“kita umpamakan tekhnologi adalah arus gelombang, jika kita mencoba diam maka kita akan tenggelam dan hanyut atau bisa mencoba beradaptasi agar tidak tenggelam,” Jelas Kang Fatah.
Artinya, lanjut Kang fatah, Kita tidak bisa diam dan mengikuti arus, namun harus mencoba beradaptasi dan melawan arus jika arus yang membawa kita bertentangan dengan nilai – nilai Islami, misalnya.
Kepala Seksi Bimas Islam, sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Desmond Andrian berharap pelatihan ini dapat memberikan kebermanfaatan untuk para penyuluh Agama Islam di wilayah Jakarta Timur. Seorang penyuluh agama memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moral Masyarakat. Karena itu kita perlu meningkatkan kemampuan dan kreatifitas penyuluh dalam menyampaikan pesan pesan agama di era digital.
“Harapannya, peserta dapat memperoleh keterampilan dan kemampuan membuat konten kreatif untuk diterapkan dalam kegiatan dakwahnya kepada Masyarakat,” Pungkas Desmon. (Ea)