Manado (Inmas) --- Kontingen Provinsi DKI Jakarta ikut berpartisipasi dalam perhelatan Kompetisi Sains Madrasah (KSM), Madrasah Young Researcher Super Camp (MYREST) dan Science Expo Madrasah tahun 2019 di Kota Manado – Sulawesi Utara.
Salah satunya, Tim MYREST DKI Jakarta menyuguhkan dengan judul penelitian Survei Cyberbullying Terhadap Siswa MTs Di Jakarta Selatan.
Menurut Achmadina M.Nassera, berdasarkan data UNICEF bahwa pada tahun 2015, 40 persen anak di Indonesia berusia 13 -15 tahun pernah mendapatkan hukuman fisik. Dimana 26 persen mendapatkan hukuman fisik dari orang tua serta 50 persen anak melapor pernah di bully di sekolah.
“Sehingga tujuan ini untuk mengetahui kondisi cyberbullying terhadap perilaku pelajar di wilayah Jakarta Selatan,” ujarnya saat diwawancara.
Adapun metode yang digunakan, menurut Keysha menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan analisa secara deskriptif.
“Sampel yang digunakan sebanyak 509 siswa,” terang siswi MTsN 3 Jakarta.
Dalam hasil penelitian, Nassera menyimpulkan bahwa terdapat 26 persen siswa pernah menjadi pelaku cyberbullying.
“Diharapkan peran madrasah membuat tata tertib, memberikan pengarahan, memberikan teguran dan memantau langsung menggunakan media social,” harapnya.
“Sekaligus Kementerian Agama membuat program untuk mengantisipasi cyberbulling,” tambahnya.