Berita

Tawadhu menjadi Warisan Akhlak Mulia Nabi Muhammad SAW kepada Umatnya

Senin, 8 Januari 2018
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Jakarta [inmasJP] – KH. Abdullah Gymnastiar mengawali tausiyahnya dengan do’a agar majelis ini dapat menjadi cahaya bagi hati yang gelap gulita, menjadi jalan kesembuhan bagi hati yang berpenyakit, dan menjadi jalan hidayah bagi yang selalu memintanya. “Lindungi kami dari niat yang salah, dari ilmu yang salah dan amal yang salah. Amin ya robbal alamin,” menutup doanya.

 

Kegiatan Doa dan Zikir untuk Bangsa di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama jl. MH. Thamrin, Jum’at (05/01) ini merupakan rangkaian Peringatan HAB Kementerian Agama ke-72. Kegiatan Zikir dipandu oleh Habib Muhammad bin Ja’far sedangkan Doa dipimpin oleh KH. Abdullah Gymnastiar.

 

KH. Abdullah Gymnastiar atau dikenal sebagai Aa Gym memberikan tausiyah bertajuk Tawadhu, Jalan Kemuliaan Sejati. Tawadhu (rendah hati) adalah orang yang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah SWT. Pemahaman ini akan menghindarkan dirinya dari sifat sombong dan merasa lebih baik dari orang lain.

 

Tawadhu juga diartikan menunaikan segala yang haq dengan bersungguh-sungguh dan taat menghambakan diri kepada Allah dengan sebenar-benarnya tanpa menyekutukan Allah dengan sesuatupun atau hawa nafsu dan tanpa mengganggap dirinya tinggi.

 

Tawadhu merupakan salah satu bagian dari akhlak mulia yang dicontohkan Rosulullah. Karena Nabi Muhammad SAW itu diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia se jagat raya. Dan tiada seseorang yang bertawadhu kepada Allah melainkan dimuliakan oleh Allah, sebagaimana dijanjikan dalam hadist Muslim.

 

 

Bertawadhulah hingga seseorang tidak menyombongkan diri terhadap orang lain dan seseorang tidak menganiaya terhadap lainnya. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia. “Saya pengalaman di-bully bertahun-tahun padahal yang saya lakukan sah menurut agama, sah menurut negara,” ujarnya yang disambut gelak tawa hadirin. /j15 

  • Tags:  

Terkait