Pulau Pramuka (Humas Kepulauan Seribu) -- Penyuluh Agama Islam Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Seribu, Samtidar Effendy Tomagola, melaksanakan kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) di SMP Negeri 133 Jakarta, Pulau Pramuka, pada Rabu (12/11/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja penyuluh agama Islam yang dilaksanakan bekerja sama dengan pihak sekolah dalam rangka memberikan pembinaan dan motivasi kepada para siswa agar giat menuntut ilmu serta memiliki pemahaman yang baik tentang konsep diri, potensi diri, dan tantangan kehidupan remaja di era modern.
Dalam penyampaiannya, Samtidar mengingatkan para siswa tentang pentingnya menanamkan semangat belajar sejak dini. Ia menyampaikan sebuah pepatah bijak,
“Belajar di waktu muda bagaikan mengukir di atas batu, sedangkan belajar di waktu tua bagaikan mengukir di atas air.”
Menurutnya, masa remaja adalah masa terbaik untuk menuntut ilmu karena pada usia inilah semangat, daya pikir, dan daya juang masih sangat tinggi. “Ilmu yang kalian pelajari hari ini akan menjadi bekal berharga di masa depan. Jangan pernah bosan belajar dan teruslah berusaha menjadi pelajar yang berakhlak mulia,” ujar Samtidar.
Lebih lanjut, ia mengutip pendapat Syekh Az-Zarnuji, pengarang kitab Ta’limul Muta’allim, yang menjelaskan bahwa ada enam syarat untuk memperoleh ilmu, yaitu: kecerdasan (dzakā’), semangat (hirsh), kesabaran (shabr), bekal yang cukup (bulghah), bimbingan guru (irsyād ustād), dan waktu yang panjang (ṭūl zamān).
“Jika salah satu dari enam syarat itu tidak terpenuhi, maka sulit bagi seseorang untuk mencapai kesempurnaan dalam belajar,” terang Samtidar.
Ia juga menambahkan bahwa menuntut ilmu harus disertai dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT. “Belajar bukan sekadar untuk mendapatkan nilai, tetapi untuk mencari ridha Allah dan memberikan manfaat bagi sesama. Seorang pelajar yang berilmu dan berakhlak akan menjadi cahaya bagi lingkungannya,” ujarnya.
Kegiatan BRUS ini disambut antusias oleh para siswa yang tampak aktif mengikuti sesi tanya jawab dan diskusi ringan. Pihak sekolah mengapresiasi kegiatan tersebut karena memberikan motivasi positif dan nilai-nilai keagamaan yang memperkuat karakter siswa.
Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan para remaja di Kepulauan Seribu dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman.