Jakarta (Humas Kankemenag Kota Jakarta Utara) — Sabtu pagi (4/10/2025), suasana di Panti Jompo Bunga Bakung Ministry, Koja, Jakarta Utara terasa lebih hangat dari biasanya. Tawa lembut para Oma dan Opa terdengar bersahutan di antara meja pemeriksaan kesehatan. Hari itu, kasih dan kepedulian hadir dalam bentuk nyata — melalui kegiatan pembinaan, pengobatan gratis, dan bakti sosial yang digelar oleh para Penyuluh Agama Kristen Kankemenag Kota Jakarta Utara.
Kegiatan ini merupakan wujud kolaborasi antara Yayasan Gading Kasih Indah dan Panti Jompo Bunga Bakung Ministry, yang selama ini menjadi binaan para penyuluh. Tak sekadar berbagi bantuan, kegiatan ini menjadi ruang bagi semua pihak untuk berbagi kasih dan mempererat hubungan spiritual dengan para lansia.
“Selain menghibur dan menguatkan hati warga binaan di sini, kami juga membersamai mereka mengikuti pengobatan gratis dan bakti sosial,” tutur Glen Paais, salah satu Penyuluh Agama Kristen, sembari membantu seorang Oma mengambil obatnya.
Glen hadir bersama rekan-rekannya, Mariam Bansaga dan Melgia Soukotta, mendampingi para lansia memeriksakan kesehatan dengan penuh kesabaran dan sukacita. Kegiatan semacam ini, menurut mereka, sudah menjadi bagian dari rutinitas pelayanan rohani di yayasan yang dipimpin oleh Ibu Dinny itu.
“Kami mendampingi mereka dari awal pemeriksaan hingga pengambilan obat. Tak lupa kami berdoa agar mereka selalu diberi ketabahan dan kesehatan selama berada di panti ini,” lanjut Glen dengan senyum tulus.
Dari sisi lain, kegiatan ini juga disambut hangat oleh Pdt. Theo Dorothea, Ketua Yayasan Gading Kasih Indah dari GKI Kelapa Gading, yang hadir langsung bersama tim klinik. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar dalam rangka Bulan Keluarga, sebagai bentuk nyata kasih dan kepedulian terhadap sesama.
“Kami ingin berbagi suka cita dan kasih dengan membuka pengobatan umum dan gigi di sini,” ujar Theo.
Selain layanan kesehatan, para lansia juga menerima paket sembako dan doa bersama. Meski sederhana, kegiatan itu meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir. Para penyuluh dan relawan seolah menjadi perpanjangan tangan kasih Tuhan, mengingatkan bahwa usia senja bukanlah akhir dari kebahagiaan.
“Kami berharap kehadiran ini bisa menjadi penguat bagi mereka, bahwa Tuhan selalu menjaga dan mengasihi,” pungkas Theo penuh harap.
Di bawah rindangnya pepohonan halaman panti, suasana penuh keakraban menutup kegiatan hari itu. Bagi para penyuluh, setiap senyum dan genggaman tangan para lansia adalah bukti bahwa pelayanan yang dilandasi kasih akan selalu menemukan jalannya sederhana, tapi berarti.