Berita

Resmikan Operasional Masjid Kanwil, Menag Jelaskan Hakikat Makna Masjid Dan Sujud

Kamis, 5 Desember 2024
blog

Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) --- Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta menggelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 M/2025 M dan Peresmian Masjid Raudhatul Jannah pada Rabu, (04/11/2024).

 

Kakanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta Adib, dalam laporannya menyebutkan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad dan peresmian Masjid Raudhatul Jannah Kanwil ini sebagai dua momen langka yang sangat berharga.

 

"Pembangunan Masjid ini membutuhkan proses yang sangat panjang, melewati 7 generasi pimpinan Kanwil di DKI Jakarta," buka Adib.

 

Adib menuturkan, proses panjang tersebut juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dimulai dari penggalangan donasi para ASN Kanwil, pendanaan DIPA serta kompensasi pembangunan jalan tol Becakayu dan merupakan relokasi dari bangunan Masjid sebelumnya yang hanya berukuran 200 M² dan hanya bisa menampung 200 jama'ah saja.

 

"Alhamdulillah, Masjid ini telah memiliki 3 lantai yang diperkirakan mampu menampung 3 ribu jama'ah yang insya Allah akan diresmikan oleh Menteri Agama," ucap Kakanwil.

 

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar sebelum menyampaikan arahan dan binaan pada dua momen tersebut melakukan penandatanganan prasasti peresmian Masjid Raudhatul Jannah yang dilanjutkan dengan memberikan santunan kepada 100 anak yatim binaan Kanwil DKI secara simbolis.

 

"Masjid adalah akar kata dari sajada yang memiliki makna menundukkan mahkota (kepala) ke tempat yang paling rendah,"terang Menag.

 

Kata sajad dan sujud pun tidak bisa disamakan. Menurut Menag, orang yang bisa meletakkan kepalanya ke lantai itu disebut sajad. Akan tetapi orang yang meletakan isi kepalanya ke bawah itulah yang disebut dengan sujud sesungguhnya.

 

"Semua sujud adalah sajad, tapi tidak semua sajad berarti sujud," terang Nasaruddin.

 

Lebih dalam Menag menjelaskan, Masjid hakikatnya hanya merupakan tempat bagi orang-orang yang yang mau menundukkan kepalanya kepada Allah. Tanpa Masjid pun, manusia bisa melakukan sujud di mana saja sesuai dengan sabda nabi bahwa bumi (tanah) sebenarnya adalah Masjid.

 

"Sejatinya membangun orang yang bersujud itu jauh lebih penting dari pada Masjid. Apa artinya Masjid tanpa ada orang-orang yang mau menghambakan diri bersujud kepada Allah," tukas Nasaruddin.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor