Jakarta (Humas MTsN 19 Jakarta Selatan) — Langit cerah pagi itu tak hanya menyinari lapangan MTsN 19 Jakarta Selatan, tetapi juga mengiringi langkah-langkah penuh makna para siswa kelas IX yang akan melepas status mereka sebagai peserta didik. Suasana menjadi sangat emosional saat madrasah yang telah mereka huni selama tiga tahun menggelar acara pelepasan Angkatan ke-28 Tahun Pelajaran 2024/2025, Senin (2/6/2025), tepat setelah upacara peringatan Hari Lahir Pancasila.
Sejak pagi, para siswa hadir dengan pakaian rapi dan wajah yang bercampur antara bahagia dan haru. Mereka berkumpul bersama guru, orang tua, dan rekan-rekan sejawat dalam sebuah momen yang tak akan terlupakan.
Tangis bahagia pecah ketika Kepala MTsN 19 Jakarta Selatan, Vera Kusmayanti, mengumumkan bahwa seluruh siswa kelas IX dinyatakan lulus 100%. Tepuk tangan membahana. Beberapa siswa dan orang tua tak mampu membendung air mata tanda betapa besar perjuangan dan pengorbanan yang telah dilalui.
“Ini bukan sekadar akhir dari perjalanan, tapi juga awal dari lembaran baru. Kalian telah menunjukkan ketekunan dan semangat luar biasa,” ujar Vera dalam sambutannya. Ucapan itu disambut isak haru dan pelukan hangat antara siswa dan guru, mencerminkan ikatan emosional yang terbangun selama masa belajar.
Acara pelepasan bukan hanya tentang pengumuman kelulusan. Berbagai penampilan ditampilkan oleh para siswa, seperti paduan suara, lagu kenangan, dan video dokumenter yang menyajikan momen-momen berharga selama mereka bersekolah di MTsN 19. Tawa dan air mata bersatu dalam suasana yang penuh nostalgia.
Pidato dari Naysila, salah satu siswa, menjadi salah satu momen paling menyentuh. Dengan suara bergetar, ia mengucapkan terima kasih kepada para guru yang telah menjadi sosok orang tua kedua. “Kami tak akan pernah melupakan madrasah ini. Di sinilah kami dibentuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan berkarakter,” ucapnya yang langsung disambut pelukan dari teman-teman seangkatan.
Dari sisi orang tua, Zaini mewakili wali murid menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dedikasi madrasah dalam mendidik anak-anak mereka. “Kami bangga dan bersyukur. MTsN 19 bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat tumbuh bagi anak-anak kami,” katanya.
Puncak acara ditandai dengan pemberian kenang-kenangan dan salam perpisahan antara siswa dan guru. Satu per satu siswa maju, menunduk, dan mencium tangan guru mereka—sebuah tradisi sarat makna yang menggambarkan rasa hormat dan cinta.
Acara ditutup dengan doa bersama yang penuh kekhusyukan. Dalam lantunan doa itu, terselip harapan dan restu untuk langkah-langkah masa depan para lulusan, agar mereka tetap membawa nilai-nilai baik yang ditanamkan selama di madrasah.
Hari itu bukan sekadar upacara pelepasan. Ia menjadi simbol akhir dari sebuah masa, sekaligus awal perjalanan baru yang akan dijalani dengan semangat dan harapan baru. Selamat jalan, Angkatan ke-28. Jejakmu telah tertoreh dalam sejarah MTsN 19 Jakarta Selatan dan langkahmu akan selalu dikenang.(Humas_19-IF)