Jakarta [inmasJP] – Kepala Kankemenag Kota Jakarta Pusat, Drs. H. Wahyudin, M.Pd memimpin rapat pimpinan di ruang audiensinya, Rabu (18/04). Hadir para Kepala Seksi dan Penyelenggara serta para Kepala KUA dan Kepala MIN 2 Jakarta Pusat.
Dalam arahannya beliau meminta para pimpinan unit kerja menjadi teladan dalam hal kehadiran. “Pimpinan diharapkan menjadi panutan dalam unjuk kinerja dan disiplin waktu,” harapnya. Bila ada acara yang bersamaan terkait untuk memenuhi undangan suatu kegiatan mohon menginformasikan sebelumnya bila terlambat atau tidak hadir.
Kepala KUA, Penghulu ataupun Penyuluh Agama biasanya jarang diruangan karena menghadiri undangan kegiatan di beberapa tempat. Untuk itu, tetap memperhatikan absen masuk dan pulang agar tidak terkena sanksi disiplin. “Penyuluh Agama Islam agar memperhatikan jam kantor meskipun sibuk penyuluhan,” jelasnya.
Terkait dengan pembinaan oleh Kepala Kanwil DKI Jakarta pada 8 Mei nanti, agar para Kepala KUA, para Penghulu dan Penyuluh Agama Islam bisa hadir memeriahkan acara. Selain itu, perlu pengerahan massa dari madrasah-madrasah tingkat MI, MTs dan MA serta pengurus KKM dan IGRA.
Selain itu, pembinaan juga akan dilakukan Ketua DWP Kanwil Kemenag DKI Jakarta terkait SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi!). Sosialisasi Gerakan SPAK di lingkungan Kementerian Agama yang awalnya berfokus hanya pada kaum wanita, kini melibatkan kaum pria dalam setiap kegiatannya.
Gerakan SPAK telah menuai penghargaan dari PBB kategori Anti-Corruption Youth and Engagement Desember tahun lalu. Pemberian penghargaan dari Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Jenewa itu, didukung oleh UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime).
Penghargaan diberikan atas keberhasilan Gerakan SPAK yang meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya perilaku antikorupsi. Gerakan SPAK yang diinisiasi KPK ini telah berhasil mendorong sikap proaktif para perempuan untuk mulai berani dan kritis menanyakan asal uang yang diberikan oleh suaminya. /j15