Jakarta (Humas MIN 9 Jakarta Selatan) — Sorak penonton memenuhi aula JIEXPO Kemayoran pada Sabtu (11/10) saat Jakarta Madrasah Competition (JMC) 2025 digelar. Sorotan utama tertuju pada Elazhar Hayyan Dzunurain Yasin, siswa kelas 3 MIN 9 Jakarta, yang tampil sebagai dalang cilik dalam pertunjukan berjudul “Wayang dalam Kacamata Islam”.

Dalam penampilan tersebut, Elazhar memainkan karakter wayang golek Cepot, Nawa Gareng, dan Dawala dengan gaya khas dalang profesional, memukau para hadirin. Kecintaan Elazhar terhadap wayang golek tumbuh sejak usia lima tahun, dibimbing oleh ayahnya, dan sejak kelas 1 sudah berani mengimprovisasi cerita berdasarkan buku sejarah Islam.

Puncak pertunjukan semakin meriah saat Elazhar berkolaborasi dengan Tim Calung MIN 9 Jakarta dan paduan suara madrasah, membawakan lagu Wali Sanga yang menggema di seluruh ruangan. Penonton memberikan tepuk tangan meriah sebagai bentuk apresiasi.

Kepala MIN 9 Jakarta Selatan, Nony Priany, menyatakan, “Kami bangga memiliki Elazhar. Ia tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga mengajarkannya dalam perspektif Islam. Kolaborasi dengan tim calung membuktikan seni tradisi bisa dikemas menarik dan edukatif.”

Elazhar menyampaikan kegembiraannya, “Saya senang bisa tampil di acara besar ini. Sejak kecil saya suka wayang, dan sekarang bisa bercerita sambil bermain wayang di depan banyak orang. Saya ingin anak-anak lain juga menyukai wayang.”

Sementara itu, Siti Muarifah, penanggung jawab tim calung, menambahkan, “Penampilan Elazhar dan tim calung menjadi momen berkesan di JMC Award 2025. Ini menunjukkan madrasah tidak hanya unggul akademik, tetapi juga kaya seni dan budaya.”

Penampilan dalang cilik yang berkolaborasi dengan musik tradisional calung menjadi bukti bahwa seni tradisi dapat dilestarikan sekaligus menjadi media pembelajaran nilai-nilai luhur Islam bagi generasi muda.