Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) --- Kakankemenag Kota Jakarta Utara Mawardi Abdul Gani pimpin rapat koordinasi dalam rangka menyikapi surat dari Dirjen Bimas Islam terkait program Peaceful Muharram yang direncanakan akan diadakan pada Jum'at pekan depan. Jum'at, (26/6/2025).
"Dalam surat tersebut bahwa Kementerian Agama akan menghelat kegiatan Peaceful Muharram 1447 H dengan sederet program unggulan dari nikah masal, car free day, konser budaya hingga santunan Yatim dan difabel," buka Mawardi.
Lebih lanjut Mawardi mengabarkan bahwa program santunan Yatim Kementerian Agama ini akan menyasar kepada 2.100.000 Yatim di seluruh Indonesia. Adapun setiap Kemenag Kota/Kabupaten diharapkan mampu menghimpun 1000 paket yang penyalurannya bisa dilaksanakan di masing-masing kota ataupun satuan kerja.
"Jika madrasah ataupun KUA bahkan organisasi mitra Kemenag sanggup mengadakan di wilayahnya, silahkan saja. Jika tidak sanggup silahkan bergabung dengan Kemenag Kota," imbuh Mawardi.
Selain kesalehan sosial, alasan mengapa satuan kerja diperbolehkan menyalurkan santunan uang dan sembako kepada Yatim di wilayahnya masing-masing pada Peaceful Muharram kali ini, menurut Mawardi agar jarak tempuh atau titik lokasi penyaluran tidak memberatkan mereka.
"Pelajaran tahun sebelumnya, bahwa para Yatim harus mendatangi kantor Kemenag dari jarak yang sangat jauh hingga pelaksanaan santunan terasa kurang mengena dan berat di ongkos," beber Mawardi.
Kakankemenag menyarankan agar satuan kerja semisal madrasah pada partisipasi program Peaceful Mauharram nanti hendaknya memprioritaskan anak-anak Yatim di madrasah. Jika kuota Yatim sudah terpenuhi sementara ketersediaan dana santunan masih memadai, boleh kiranya menyasar kepada Yatim di sekitar madrasah.
"Insya Allah pada pelaksanaannya nanti, kita akan melakukan zoom bersama untuk memastikan kegiatan dilakukan sesuai rencana dan agar kegiatan bisa terdokumentasi dengan baik," kata Mawardi mengimbau.
Rapat koordinasi menyambut Peaceful Muharram 1447 H ini digelar di Masjid Al-Ikhlas yang dihadiri oleh para Kasi dan Penyelenggara, para kepala KUA, para Kamad Negeri, para pimpinan/utusan organisasi mitra yang selanjutnya membahas secara rinci sumber dana santunan yang disesuaikan dengan kemampuan yang ada.
