Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) — Sebanyak 16 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Jakarta Utara menerima arahan dan pembinaan dari Pembimas Kristen Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta, Mangarerak Barimbing, pada Kamis (5/6/2025). Kegiatan berlangsung di ruang kerja Penyelenggara Kristen Kankemenag Kota Jakarta Utara.

Peserta pembinaan terdiri dari 9 Penata Layanan Operasional (PLO) dan 6 Penyuluh Agama Kristen. Pembinaan ini bertujuan untuk pembagian tugas dan penempatan kerja bagi para PPPK, guna mendukung pelayanan keagamaan Kristen yang lebih optimal di wilayah Jakarta Utara.

“Penata Layanan Operasional akan ditempatkan di sekretariat Kankemenag Kota Jakarta Utara, sedangkan Penyuluh Agama akan bertugas di Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan,” jelas Kasubbag TU Kankemenag Jakarta Utara, Mursidih, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Dalam arahannya, Mangarerak Barimbing menekankan pentingnya rasa syukur atas amanah yang diberikan serta komitmen untuk memberikan kontribusi terbaik sebagai bentuk tanggung jawab atas kepercayaan pemerintah.

“Tugas Penata Layanan Operasional adalah mengadministrasikan semua layanan terkait pendidikan agama Kristen, bukan bekerja di luar kantor,” tegas Mangarerak.

Ia juga mengingatkan bahwa keberlangsungan masa kerja PPPK sangat bergantung pada dua hal utama, yaitu hasil kinerja dan perilaku kinerja. Hasil kinerja mencakup penyelesaian tugas secara terukur dan bertanggung jawab, sementara perilaku kinerja meliputi kedisiplinan, penghargaan terhadap waktu kerja, dan ketaatan terhadap regulasi ASN.

Sementara itu, Penyelenggara Kristen Kankemenag Jakarta Utara​​​​​​​, Jungjung Basani, menyampaikan harapannya agar kehadiran para PPPK di KUA dapat memperkuat layanan Bimas Kristen.

“Penempatan ini diharapkan mampu menjadikan layanan Bimas Kristen di Kankemenag Jakarta Utara sebagai yang tercepat, terdepan, dan tuntas,” ujarnya.

Para PLO juga akan bertugas mengelola data terkait gereja, pendidikan, dan guru agama Kristen yang menjadi perhatian khusus di tingkat Kanwil.