Jakarta [inmasJP] --- Kepala Kankemenag Kota Jakarta Pusat, H. Mukhobar membacakan amanat Menteri Sosial pada upacara peringatan Hari Pahlawan ke-73, Senin (12/11). Pembacaan amanat ini diawali pembacaan Pesan Pahlawan oleh Guru RA, Suparmi.
Pesan pahlawan Sukarno: “Berikan aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku sepuluh pemuda, niscaya aku guncangkan dunia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”
Pesan pahlawan Moh. Hatta: “ Jatuh bangunnya Negara ini tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, maka Indonesia hanya akan menjadi sekedar nama dan gambar seuntaian pulau dipeta”.
Dalam amanatnya, H. Mukhobar menyampaikan bahwa pada bulan November ingatan kolektif seluruh bangsa akan tertuju pada keberanian, semangat pantang menyerah, dan pengorbanan tanpa pamrih para pahlawan yang telah gugur.
“Para syuhada bangsa telah mewariskan NKRI yang berdiri kokoh sampai saat ini dan untuk selamanya,” ujarnya. "Prosesi yang saat ini kita lakukan, juga dilaksanakan di seluruh pelosok tanah air, bahkan di Perwakilan Negara di luar negeri,” sambungnya.
Diharapkan, peringatan Hari Pahlawan bukan semata sebuah acara namun harus sarat makna; bukan hanya sebagai prosesi namun substansi; tiap peringatan Hari Pahlawan harus dapat menggali dan memunculkan semangat baru guna implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.
Tema peringatan Hari Pahlawan tahun 2018 adalah “Semangat Pahlawan di Dadaku”. Tema ini mengandung makna bahwa dalam tiap diri tertanam nilai-nilai kepahlawanan. Oleh sebab itu, siapapun dapat menjadi pahlawan, tiap Warga Negara Indonesia tanpa kecuali dapat berinisiatif mengabdikan dirinya pada hal yang bermanfaat.
“Peringatan Hari Pahlawan merupakan momentum bagi bangsa Indonesia melakukan introspeksi dalam melanjutkan perjuangan para pahlawan dan mengisi kemerdekaan demi mencapai NKRI yang sejahtera, adil, dan makmur,” tandasnya. /j15