Jakarta, (Humas Kemenag Kota Jakarta Timur) --- Penyelenggara Buddha Kota Jakarta Timur, Joko Santoso menghadiri Kegiatan Sambung Rasa Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (18/8/2025), di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Menteri Agama Nazarudin Umar, Ketua Umum Walubi, Dirjen Bimas Buddha, serta sejumlah pejabat negara dan ratusan anggota KCBI dari berbagai wilayah Indonesia.
Tema yang diusung pada kegiatan tersebut yakni “Cendekiawan Maju Mewujudkan Indonesia Emas 2045”. Kegiatan ini adalah wadah bagi Cendikiawan Buddhis untuk berdiskusi pandangan strategis terkait potensi program KCBI dalam membangun sumber daya manusia (SDM) Buddhis di Indonesia. Selain itu sebagai sarana membangun silaturahmi.
Dalam sambutannya, Joko Santoso menekan dua poin penting yang harus menjadi perhatian bersama. Pertama, KCBI perlu menyusun roadmap dan prototipe program agar arah kerja organisasi menjadi jelas dan terstruktur. Kedua, ia mengingatkan bahwa kehadiran KCBI sangat dinantikan oleh umat Buddha di berbagai daerah, terutama untuk menjawab persoalan dan tantangan yang dihadapi masyarakat di tingkat lokal. Joko juga mengajak para Cendikiawan Buddhis untuk membangun kerukunan Bersama yang disertai cinta satu sama lain.
“KCBI perlu menyusun roadmap dan prototipe program agar arah kerja organisasi menjadi jelas dan terstruktur. Kehadiran KCBI juga sangat dinantikan masyarakat diberbagai daerah untuk menjawab tantangan-tantangan di tingkat lokal.” Ujar Joko.
Joko juga memberikan semangat pada KCBI dengan memberikan pandangan yang segar. Ia menyatakan bahwa model program yang konkret dan dijalani dengan baik dapat menjadi jawaban atas harapan umat Buddha. “Jika KCBI mampu menghadirkan peta jalan yang jelas serta model program yang konkret, maka KCBI bisa menjadi jawaban atas harapan umat sekaligus mitra strategis pemerintah dalam membangun SDM Buddhis yang unggul.” ujar Joko.
Kegiatan ini berjalan penuh kekeluargaan dan antusiasme, terlihat dari para peserta yang saling bertukar pikiran dan fokus menyimak pembicara. Momen penting ini menjadi ruang cendekiawan Buddhis untuk merumuskan kontribusi mereka dalam memenuhi pencapaian visi Indonesia Emas. Cendekiawan yang cerdas dan berpikiran terbuka akan melahirkan hal-hal yang positif dalam membantu pembangunan negara.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memperkuat sinergi antara cendekiawan, pemerintah, dan organisasi Buddhis dalam merespons kebutuhan umat serta memperkokoh kontribusi Buddhisme bagi pembangunan bangsa. Dengan semangat Inilah tercipta refleksi akan nilai Kebajikan, cinta kasih dan kebijaksanaan dalam keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia. Cita-cita para Cendekiawan Buddhis untuk dapat merapatkan barisan di skala nasional dan international, saling mendukung dan memberikan kontribusi untuk kemajuan Agama Buddha Indonesia dapat terwujud jika dilakukan bersama.