JAKARTA (Humas MTsN 32 JKT) - Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat nasional tahun 2018 telah resmi ditutup oleh menteri agama, Lukman Hakim Saifuddin. Kegiatan yang menjadi salah satu program unggulan Kementerian Agama itu digelar di Bumi Rafflesia, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, 24-28 September 2018.
Pada malam penganugerahan dan penyerahan medali yang dihadiri Menag Lukman Hakim Saifuddin di GOR Bengkulu, Jumat malam (28/09), kontingen DKI Jakarta meraih 4 emas 2 perak sedangkan kontingen Jawa Timur berhasil mendulang 40 medali. Mereka meraih juara umum dengan perolehan 8 medali emas, 18 perak, dan 14 medali perunggu.
Luthfia Qolbi Salima, peraih medali emas cabang IPS terintegrasi yang berasal dari MTsN 32 Jakarta merasa terharu atas penyambutan orang tua dan pimpinan MTsN 32 setelah mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu siang (29/9).
Luthfia sendiri merasa terkejut dengan penyambutan ini sambil menyampaikan ucapan terima kasih. "Saya berterima kasih kepada kepala madrasah dan para guru pembimbing yang telah mendidik sepenuh hati sehingga memberikan kesempatan bagi saya mendapat pengalaman berharga ini."
" Lomba KSM ini dapat memajukan peradaban umat dan memunculkan bibit - bibit unggul yang bertaqwa untuk Indonesia yang lebih baik dan untuk pemuda pemudi Indonesia yang kreatif dan inovatif, kita harus selalu berdoa, ikhtiar, ikhlas, dan tawakal apa pun yang terjadi. Karena tugas besar sudah menanti di depan mata." kesannya.
Menurut Kepala Madrasah MTsN 32 Jakarta, Hj. Makiyah yang didampingi para wakil dan staf mengatakan, "rasa syukur kami panjatkan kepada Allah SWT semenjak mendengar berita gembira ini. Ini adalah prestasi gemilang yang telah membawa harum madrasah DKI di level nasional." Ungkapnya.
Sedangkan Lia Amalia selaku guru pendamping selama perhelatan KSM berlangsung juga tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Tetesan air matanya menggambarkan perjuangan yang berat penuh lika-liku selama proses pembinaan sejak seleksi awal mulai tingkat kota, tingkat provinsi dan meraih medali emas di tingkat nasional.
"Untuk sampai pada tahap tingkat nasional ini, Luthfia telah menjalani berbagai persiapan panjang. Pembinaan secara internal bersama para tutor nasional yang kami undang, maupun tutor dari MTsN 32 sendiri, hingga kegiatan pemusatan latihan dan karantina dari kanwil sepekan sebelum pelaksanaan. Semua jerih payahnya terbalas dengan hasil ini. Alhamdulillah..." Terang Lia.
Kehadiran kedua orang tua dan keluarga pun turut menambah suasana semakin haru. Peluk hangat ibu dan ayah melepas kerinduan dan kebahagiaan.
"Saya merasa bangga melihat kesuksesan yang di raih putri saya, semoga ini membawa keberkahan bagi kami dan menambah motivasi untuk belajar lebih baik lagi." Ujar Jahruddin, ayah Luthfia.
Selamat! /Yyt76