Kepulauan Seribu (Humas MTsN 26 Kepulauan Seribu) -- Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) MTsN 26 Kepulauan Seribu dan Pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan Mengikuti kegiatan "Peaceful Muharam: Lebaran Yatim dan Difabel 2025 secara daring, bertempat di Ruang Kelas MTsN 26 Kepulauan Seribu, Jumat (4/7/2025).
"Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1447 H, Kementerian Agama Rl, menyelenggarakan kegiatan "Peaceful Muharam Lebaran Yatim dan Difabel" sebagai bentuk refleksi spiritual dan sosial atas semangat 10 Muharram yang sarat makna kepedulian.
Momentum ini bukan sekadar seremoni berbagi, melainkan bagian dari gerakan nasional untuk menegaskan komitmen terhadap kesetaraan dan keadilan sosial, khususnya bagi anak-anak yatim dan penyandang disabilitas-dua kelompok rentan yang kerap tertinggal dalam arus pembangunan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan mandat pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2025-2029, dengan menekankan pentingnya sistem perlindungan sosial yang inklusif dan adaptif. Melalui optimalisasi peran zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya (ZIS-DSKL), serta kolaborasi antara Kementerian Agama, BAZNAS, LAZ, dan LKSPWU, kegiatan ini mendorong pemenuhan hak kelompok rentan atas perhatian, perlindungan, dan kesempatan yang setara untuk tumbuh dan berkembang.
Pelaksanaan acara ini bertempat di Aula H. M. Rasjidi Kementerian Agama RI, JI. M. H. Thamrin, dan secara serentak di seluruh Indonesia di Kantor Wilayah Kementerian Agama Tingkat Kantor
Kab/Kota, Provinsi, KemenagKantor BAZNAS/LAZ/LKS PWU atau lokasi-lokasi penyaluran lainnya.
Kegiatan ini mengusung tema “Satu Kesetaraan, Sejuta Harapan, Meraih Keberkahan”, kegiatan ini bertujuan menguatkan nilai-nilai kesetaraan, kepedulian sosial, dan solidaritas terhadap kelompok rentan.
Kepala Tata Usaha MTsN 26 Kepulauan Seribu, Mukti Ali mengatakan bahwa peringatan 10 Muharram sebagai “Lebaran Anak Yatim” memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam dalam tradisi Islam Indonesia.
“Momentum ini bukan hanya hari penuh berkah, tapi juga momen reflektif untuk meneguhkan nilai-nilai kasih sayang, kesetaraan, dan tanggung jawab sosial terhadap anak-anak yatim dan penyandang disabilitas,” ujar Mukti Ali saat ditemui di ruang kerjanya. Jumat (4/7/2025).
Mukti Ali menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari arah pembangunan nasional yang menekankan keadilan sosial dan kesejahteraan berbasis kesetaraan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2025–2029.
“Pembangunan tidak boleh meninggalkan siapa pun. Maka sistem perlindungan sosial harus dirancang untuk menjangkau semua warga negara secara adil, terutama mereka yang paling membutuhkan perhatian,” tegasnya
Secara nasional, Peaceful Muharam 2025 menargetkan pembagian 2 juta paket bingkisan kepada anak-anak yatim dan difabel.
Setiap anak, termasuk yang yatim dan difabel, mendapat ruang untuk tumbuh, berkreasi, dan merasakan kebahagiaan di hari istimewa ini.