Jakarta (Inmas) --- Intensitas hujan di ibukota Jakarta dalam tiga hari belakangan cukup meningkat. Hal ini turut mendapat perhatian Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta.
Melalui pesan singkat, Kakanwil meminta kewaspadaan dan antisipasi dari tiap Kepala Madrasah (Kamad), terutama bagi madrasah yang berada di daerah rawan banjir. Berikut pesan singkat yang dikirimkan Kepala Kanwil bagi Kamad, Senin (05/02) :
"Para Kamad, tolong antisipasi : alat-alat listrik, komputer, dokumen dan lain-lain untuk daerah rawan banjir. Dan laporkan segera. Terimakasih atas perhatiannya."
Sementara untuk satuan kerja lain, seperti Kantor Urusan Agama, Kakanwil pun berpesan untuk tetap waspada banjir. "Tapi tetap perhatikan pelayanan," ujarnya.
Berdasarkan pantauan tim Inmas, hingga Selasa (06/02) pukul 00.00 dini hari, baru terdapat 1 madrasah yang melaporkan telah terjadi banjir, yaitu MTs 23 Jakarta.
MTs 23 Jakarta melalui Person Ini Charge (PIC) Humas Anwar melaporkan bahwa air masuk ke lingkungan MTs 23 Jakarta sejak Senin (05/02) sejak pukul 15.30 WIB.
"Hingga pukul 21.00 WIB, diperkirakan ketinggian air sudah mencapai 2 meter. Lantai 1 diperkirakan terendam," tutur Anwar saat dihubungi tim Inmas.
MTs 23 Jakarta memiliki gedung tiga lantai yang berlokasi di Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Menurut Anwar banjir yang terjadi pada gedung tiga lantai tersebut akibat luapan sungai Ciliwung. "Biasanya banjir kalau Katulampa siaga 1. Setinggi itu sudah 3 kali. Tahun 2007, 2012, dan 2018," lanjut Anwar. /ilm