Jakarta [Humas Kankemenag Jakarta Utara] --- Penyelenggara Buddha Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Jakarta Utara, Mugiyanto, menghadiri doa bersama lintas agama yang digelar Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI) di Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).
Acara ini dihadiri Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, Ketua Umum MNSBDI, Pandita Utama Aiko Seno Soenoto, para biksu, pemuka agama Buddha, serta lebih dari 2.600 umat Buddha Dharma Indonesia (BDI) dari seluruh Indonesia. Hadir pula pemuka agama dari lima agama lain, yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan Khonghucu.
Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin menegaskan bahwa tidak ada agama yang mengajarkan kebencian. “Jika ada seseorang yang mengajarkan agama tetapi yang muncul adalah kebencian, maka sejatinya dia tidak mengajarkan agama,” tegasnya. Menag mengapresiasi inisiatif MNSBDI yang mampu menjadi jembatan spiritual lintas iman, sekaligus menekankan bahwa kerukunan umat beragama adalah keharusan dalam menjaga keutuhan bangsa.
Wamen Ekraf Irene Umar turut menyampaikan pentingnya toleransi sebagai pondasi persatuan bangsa. “Kita seumpama lilin-lilin kecil yang menerangi dunia. Kebersamaan inilah yang menjadi kekuatan Indonesia sebagai guardian of peace bagi dunia,” ujarnya.
Ketua Umum MNSBDI, Aiko Seno Soenoto, menyebut kegiatan yang bertepatan dengan 60 tahun perjalanan MNSBDI itu juga menjadi momentum peluncuran website Jejak Buddha Nusantara. “Umat Buddha harus berterima kasih kepada bumi yang kita pijak, serta mendukung satu sama lain agar keharmonisan bisa tercapai,” katanya.
Penyelenggara Buddha Kankemenag Jakarta Utara, Mugiyanto, berharap doa bersama lintas agama ini dapat memperkuat kerukunan umat beragama sekaligus mendukung visi Indonesia Emas 2045. “Melalui doa antarumat beragama, kita berharap terciptanya kesejahteraan bangsa dan kerukunan umatnya. Inilah wujud nyata kontribusi Kemenag dalam menjaga persaudaraan kebangsaan,” pungkasnya.