Jakarta (Humas MAN 22 Jakarta) --- Dalam rangkaian acara Masa Ta’aruf Siswa Madrasah MAN 22 Jakarta bekerjasama dengan BNN dan Annarhat lembaga Anti Narkoba mengadakan acara Narkoba dan pencegahan Radikalisme. Kegiatan ini diadakan di Multimedia MAN 22 Jakarta.
Turut dihadiri Wakil Kepala Madrasah, Brigjend Pol Victor pudjiadi sebagai Narsum, Wilson lalangke Ketua PPWI, Edi Purwanto Koramil Kec. Palmerah, Teguh Nurdin Kasatpol PP kelurahan Palmerah, Ipda Edi Kasubnit narkoba polres Jakarta barat, Ketua Umum Annarhat Rita Indriati dan dihadiri 225 peserta didik baru kelas X. (16/7)
Victor menyampaikan bahwa pasien narkoba itu wajib diobati sedangkan Bandar narkoba wajib ditangkap. Karena pasien narkoba adalah korban dari peredaran Narkoba yang ada di Indonesia sedangkan Bandar Narkoba merupakan perusak dari anak Bangsa.
“Narkoba dibagi menjadi 3 bagian yaitu obat seger, obat tidur dan obat khayal," ujarnya.
Beliau menambahkan, obat seger adalah segar, menambah rasa percaya diri, menghilangkan lelah dan rasa sakit, dan kehilangan nafsu makan. Obat tidur pada umumnya digunakan di dunia medis dengan cara diminum atau disuntik untuk membantu pasien yang mengelami stress, cemas, kejang, dan sulit tidur sedangkan obat khayal bisa mengalami halusinasi ringan, kepala terasa berputar-putar, dan mengakibatkan masalah kesehatan seperti gangguan fungsi paru, jantung, dan hati bahkan menjadi paranoid.
Sedangkan Rita berharap agar para Peserta didik MAN 22 menjadi cerdas, tangguh dan berakal budi mulia serta jauh dari narkoba.
"Peserta didik dapat memilih teman dalam bergaul baik di dalam maupun diluar,” tutup Rita.