Berita

Menuju Haji yang Mabrur dan Bermartabat: Tiga Pilar Sukses dari Wakil BPH RI

blog

Jakarta (Humas Kepulauan Seribu) — Wakil Ketua Badan Penyelenggara Haji (BPH) RI, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan sambutan sekaligus memaparkan tiga pilar sukses penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia dalam kegiatan Bimbingan Manasik Haji Nasional Tahun 1446 H/2025 M yang digelar di Gedung Serbaguna 2 (SG 2), Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, pada Sabtu, (19/04/2025).


Dalam pemaparannya, Dahnil menjabarkan tiga sukses penyelenggaraan haji di Indonesia dan ia menekankan bahwa penyelenggaraan haji harus mampu menghadirkan pelayanan yang maksimal, bersih, transparan, serta berdampak nyata bagi kemaslahatan umat.


Pertama, ia menyampaikan tentang sukses ritual, yaitu bagaimana ibadah haji dijalankan sesuai dengan tuntunan syariah, sekaligus didukung oleh layanan yang efisien, aman, nyaman, serta bebas dari segala bentuk penyimpangan seperti riba, korupsi, dan pungutan liar.


“Sukses ritual itu ukurannya adalah sah dan mabrurnya ibadah, tapi juga harus didukung layanan yang aman dan nyaman. Presiden sudah menegaskan, jangan sampai ada pungutan liar di dalam proses ibadah haji. Kita ingin pastikan semua pelayanan bersih dan bermartabat,” tegas Dahnil.

 

Kedua, ia menyoroti sukses ekosistem ekonomi haji. Menurutnya, pelaksanaan haji harus berdampak luas pada pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya sektor ekonomi syariah dan industri halal.


“Ibadah haji itu bukan hanya ibadah personal, tapi juga bisa jadi penggerak ekonomi bangsa. Laporan Kementerian Investasi menyebutkan perputaran uang dari ibadah haji mencapai hampir Rp60 triliun. Ini adalah peluang besar. Ekosistem halal dan ekonomi syariah harus kita perkuat agar manfaatnya dirasakan umat,” paparnya.

 

Ketiga, Dahnil menggarisbawahi pentingnya sukses peradaban dan keadaban, yang menurutnya mencakup penguatan nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme, serta kesadaran kolektif sebagai bangsa yang bermartabat dan berdaulat.


“Sukses peradaban artinya haji menjadi bagian dari penguatan karakter bangsa. Jamaah haji kita harus mencerminkan kualitas moral yang tinggi, cinta Tanah Air, dan menjadi agen perdamaian. Kita ingin peradaban Indonesia tumbuh dari individu yang saleh dan beradab,” tuturnya.


Dahnil juga menekankan bahwa ibadah haji tahun 2025 ini harus dijadikan sebagai momentum kebangkitan jamaah haji Indonesia, tidak hanya dalam aspek spiritual, tetapi juga sosial dan ekonomi.


“Haji harus menghasilkan pribadi yang tidak hanya saleh secara ritual, tapi juga punya dampak sosial dan nasional. Ini saatnya kita menguatkan ukhuwah islamiyah, ukhuwah basyariyah, sekaligus ukhuwah wathaniyah. Semangat kebangsaan harus menyatu dalam semangat berhaji,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa ibadah haji juga memiliki nilai strategis dalam memperkuat gerakan kemerdekaan spiritual dan kebangsaan.


“Sejak dulu, haji itu bagian dari gerakan kemerdekaan. Banyak tokoh nasional yang mendapatkan inspirasi perjuangan dari Tanah Suci. Maka, haji hari ini harus tetap jadi kekuatan moral untuk membangun bangsa,” tandas Dahnil.


Di akhir sambutannya, Dahnil memberikan pesan khusus kepada seluruh petugas haji agar menjaga integritas dalam pelayanan kepada jemaah. Ia menekankan pentingnya anti-korupsi, anti-pungli, dan semangat melayani dengan ikhlas.


“Haji ini bukan hanya soal ritual, tapi soal kemabruran. Dan kemabruran itu harus terjaga mulai dari proses awal. Para petugas harus jadi teladan. Tugas kita adalah merawat kemabruran secara pribadi, sosial, dan kebangsaan,” pungkasnya.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor