Jakarta (Humas MAN 14 Jakarta) – Madrasah Aliyah Negeri 14 Jakarta menyelenggarakan kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan soal-soal serupa dengan soal Programme for International Student Assessment (PISA). Bertempat di Aula MAN 14 Jakarta, kegiatan ini diikuti oleh 60 orang guru pada Jum’at 1 November dan 8 November 2024.
Sebagai informasi, Program Penilaian Pelajar Internasional (Bahasa Inggris: Program for International Student Assessment, disingkat PISA) merupakan studi penilaian tingkat Internasional yang diselenggarakan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) untuk mengevaluasi sistem pendidikan di dunia dengan mengukur performa akademik pelajar sekolah berusia 15 tahun pada bidang matematika, sains, dan literasi membaca.
PISA pertama kali dilaksanakan pada tahun 2000, dan diselenggarakan setiap tiga tahun. Tujuannya adalah untuk menyediakan data yang dapat dibandingkan agar negara-negara dapat memperbaiki kebijakan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan mereka.
Soal-soal PISA memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi. Mulai dari soal yang mudah hingga soal sulit. Mulai soal dengan tingkat kognitif aspek pengetahuan hingga mengkreasi. Pada umumnya soal-soal PISA mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Hubungan antara soal HOTS dan PISA adalah kemampuan HOTS siswa dapat terlihat dari hasil tes PISA.
Pada PISA 2025 ada tiga domain utama yang diuji, yaitu literasi membaca, matematika, dan sains. Selain itu, ada satu domain inovatif yaitu pembelajaran dalam dunia digital, untuk PISA 2025 terpilih 421 satuan pendidikan, yang terdiri dari 344 sekolah dan 77 madrasah sebagai sampel dan MAN 14 Jakarta menjadi salah satunya.
Pelatihan terkait penyusunan soal berbasis HOTS dan kompetensi PISA dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengukur literasi sains peserta didik. Pelatihannya berupa penyampaian materi dan praktik pembuatan soal HOTS.
“Pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan guru dan siswa menghadapi tantangan global. Kami ingin peserta didik kami tidak hanya mahir dalam aspek teknis, tetapi juga mampu berpikir kritis dan menganalisis situasi secara komprehensif, seperti yang diukur dalam studi PISA," ujar Usman Ali Kepala MAN 14 Jakarta dalam sambutannya ketika membuka kegiatan ini.
"Saya berharap PISA dapat menjadi senjata peningkatan kualitas pendidikan dan kualitas peserta didik di Indonesia, khususnya di MAN 14 Jakarta agar mencapai perkembangan sistem pembelajaran yang lebih baik," harapnya.
Sulistyawati salah satu peserta pelatihan mengatakan, “Pelatihan ini membuka wawasan baru dalam hal pembelajaran kontekstual. Ternyata membuat soal yang sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa lebih menantang dan sangat bermanfaat. Semoga siswa jadi lebih mudah memahami konsep yang kami ajarkan dan dapat mengaplikasinya langsung pada kehidupan sehari-hari”.
Pelatihan yang diisi oleh empat narasumber yaitu Susiana Manisih (Pengawas Madrasah), Pipit Indrawati (Wakil Kepala Bidang Akademik), Ariyanto Nugroho (Guru Mata Pelajaran Fisika) dan Siti Zulfah (Guru Mata Pelajaran Matematika) diikuti dengan penuh semangat dan antusias oleh para guru MAN 14 Jakarta.
/stw