Jakarta (Kemenag) – Setelah program fast track bagi jemaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci dinilai berhasil, tahu ini ada inovasi baru yaitu mulai diberlakukannya program Iyab. Program Iyab ini kebalikan dari program fast track yaitu ketika jemaah haji meninggalkan Tanah Air menuju Tanah Suci, mereka melalui jalur cepat, tidak lagi melakukan proses pengurusan imigrasi di bandara atau embarkasi di Tanah Air.
“Program Iyab ini sebaliknya, ketika jemaah haji meninggalkan bandara King Abdul Aziz Jeddah ke Tanah Air, jemaah tidak melakukan proses keimigrasian seperti perekaman biometrik, sidik jari dan lainnya, jemaah setibanya di bandara bisa langsung masuk pesawat,” ujar Menag yang juga Amirul Hajj 1440H/2019 saat tiba di Jakarta dari Tanah Suci, Senin (19/08).
Kedatangan Menag selaku Amirul Hajj di Tanah Air disambut Sekjen Kemenag M. Nur Kholis Setiawan, sejumlah pejabat eselon II, dan Kakanwil Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
“Program Iyab ini memang masih uji coba pada kloter-kloter tertentu, karena sifatnya masih uji coba. Tahun depan, mudah-mudahan bisa dilaksanakan lebih luas lagi,” kata Menag.
“Sehingga dua sisi proses keimigrasian tersebut, dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pelayanan jemaah haji kita khususnya pada saat keberangkatan menuju ke Tanah Suci dan meninggalkan Tanah Suci menuju Tanah Air,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala PPIH Daerah Kerja Makkah Subhan Cholid mengakan, pada waktu kedatangan, sudah ada program fast track. Di mana, proses imigrasi dilakukan di Tanah Air sehingga saat tiba di Jeddah atau Madinah, jamaah tidak lagi melalui pemeriksaan imigrasi.
“Ini mempercepat waktu tunggu dan waktu antrean sehingga mengurangi lelah jemaah,” kata Subhan, Rabu (14/8) lalu.
Kemudian, Arab Saudi mulai tahun ini mulai akan melakukan uji coba hal serupa. Tetapi, terkait proses pemulangannya.
“Mereka sebut Iyab. Iyab itu bahasa Arab artinya 'pulang' atau 'balik' sedangkan Dihab itu pergi. Nah, itu mereka akan mencoba tahun ini sejak pemulangan pertama dimulai dari Kloter JKS 4 pada 17 Agustus hingga 28 Agustus. Sebelas hari,” kata Subhan.
Menurut Subhan, tidak hanya orang yang akan melalui program Iyab, tetapi bagasinya juga. Ini juga bertujuan untuk memudahkan jemaah.