Berita

Mahasiswa PPG Warnai Proses Pembelajaran di MTs Negeri 2 Jakarta

blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Jakarta (Humas MTsN 2 Jakarta) --- Sebanyak 15 guru dari berbagai pelosok tanah air datang ke MTs Negeri 2 Jakarta Selatan untuk memenuhi panggilan negara mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan. Tak sedikit dari mereka bercerita meninggalkan kampung halaman, seperti Nunukan, Dempu, Garut, Majalengka, Purwakarta, Bogor, Serang, Tasikmalaya, Lombok Barat, bahkan Hulu Sungai Selatan. (15/02).

Adapun Mata pelajaran PPG dalam jabatan diantaranya, Aqidah Akhlak dan Al Qur’an Hadits dengan guru pamongnya Hj. Nursaena, Fiqih guru pamongnya Khairiah, SKI guru pamongnya Emi Karyati.

” Latar belakang pengalaman yang berbeda membuat guru PPG masih perlu banyak belajar, misalkan saja mahasiswa PPG yang biasa mengajar di MIN mereka terlihat agak grogi menghadapi siswa tingkat MTs, terlebih dengan dialek mereka yang berasal dari daerah, namun ada juga yang sudah bagus, ungkap salah seorang guru pamong yang tidak ingin disebut namanya.

” Keragaman bahasa dari berbagai daerah juga dilontarkan oleh seorang siswa, “Bahasanya lucu Bu”, ungkap Hafiz senyum-senyum  salah seorang siswa kelas 7.2 disela-sela waktu istirahat. Ntah lucu dimana membuat mereka saling pandang.

Sedangkan Ai Komala, PPG asal Majalengka mengungkapkan,”Hari pertama saya masuk MTs Negeri 2 Jakarta Selatan, alhamdulillah disambut dengan baik oleh kepala madrasah dan guru-guru, baik sarana dan prasarana sudah memadai dan memenuhi standar nasional pendidikan”.

Beliau juga mengungkapkan, “Di MTs Negeri 2 Jakarta Selatan ini, saya yakin anak akan mendapatkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, tidak hanya dalam pendidikan formal saja namun akan melahirkan anak yang berakhlakul Karimah," imbuhnya.

Tiga bulan materi keguruan yang dilaksanakan di Kampus Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN Jakarta), satu bulan pelaksanaan praktik, dengan perincian tiga minggu praktik satu minggu ujian. 

Dengan kerja sama yang baik antara guru pamong dan mahasiswa PPG ini menjadi sebuah kerja yang bersinergi. Berbagai masukan untuk mahasiswa menjadikan pengalaman bagi mereka, walau sedikit ada permasalahan dianggap itu adalah suatu proses perbaikan menuju sesuatu yang lebih baik lagi bagi mahasiswa PPG.

(her/hd)

Terkait