Jakarta (Humas MAN 2 Jakarta) --- Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Jakarta meluncurkan Program One Teacher One Research, tujuannya agar seluruh guru melakukan penelitian minimal sekali dalam setahun.
“Ide ini berawal dari minimnya penelitian yang dilakukan oleh guru. Selama ini hanya siswa yang dipacu untuk meneliti dan mengikuti lomba, sementara guru seperti jalan di tempat,” ujar Wido Prayoga selaku Kepala MAN 2 Jakarta.
Selain statis, Wido mengungkapkan guru harus dinamis dan terus menambah khasanah ilmu pengetahuan baru. “Sebagai madrasah yang berlokasi di ibukota, seharusnya lebih berkembang kreatif dibandingkan madrasah yang berada di daerah,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya, setiap guru akan mendapatkan pendampingan dari guru satu rumpun bidang studi yang tergabung dalam tim riset MAN 2 Jakarta. “Selain melakukan konsultasi dan sharing dan menemukan ide penelitian, guru akan mendapatkan pendampingan hingga penelitan selesai,” jelas Kamad MAN 2.
Kedepannya, Wido berharap agar MAN 2 Jakarta akan menerbitkan jurnal ilmiah sebagai tindak lanjut penelitian, yakni publikasi ilmiah. “Dan MAN 2 Jakarta terus bergerak menuju madrasah riset yang unggul demi membangun peradaban umat,” harapnya.
Wido juga menambahkan, penelitian belum menjadi sebuah tradisi bagi para pendidik maupun tenaga kependidikan. Dan budaya meneliti yang sejalan dengan budaya literasi ini sesungguhnya sangat dekat dengan dunia pendidikan, tetapi kenyataannya banyak permasalahan pendidikan yang ditemukan di sekolah.
“Oleh karena itu, Kementerian Agama beberapa tahun belakangan telah menunjuk beberapa madrasah di tiap provinsi menjadi Madrasah Riset. Keputusan ini diantaranya bertujuan untuk memacu budaya meneliti di kalangan madrasah, baik siswa maupun guru. /Yuyum Daryumi.