Jakarta (Humas Kepulauan Seribu) -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepulauan Seribu kembali menyelenggarakan kegiatan pengajian rutin Kuliah Tujuh Menit (Kultum) yang dilaksanakan setiap usai salat Dzuhur berjamaah. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Perwakilan Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu, pada Rabu (23/07/2025).
Pada kesempatan kali ini, Kultum disampaikan oleh Samtidar Effendy Tomagola, Penyuluh Agama Islam ASN Kemenag Kepulauan Seribu, dengan mengangkat tema "Membudayakan Amal Sholeh agar Tidak Merugi Dunia Akhirat."
Dalam penyampaiannya, Samtidar menjelaskan bahwa pentingnya membudayakan amal sholeh bukan hanya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, tetapi juga sebagai upaya agar tidak merugi dalam kehidupan dunia maupun akhirat.
"Membudayakan amal sholeh harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Jangan tunggu momentum tertentu. Karena amal yang kecil namun rutin, lebih dicintai oleh Allah dibandingkan yang besar namun jarang dilakukan," ujar Samtidar.
Ia menambahkan bahwa manusia sering terperdaya oleh dua kenikmatan yang jarang disyukuri, yakni nikmat sehat dan waktu luang, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Ada dua kenikmatan yang banyak dilupakan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ia mengutip pernyataan Ibnul Jauzi, yang menyebutkan bahwa ketika seseorang berada dalam kondisi sehat, namun sibuk dengan urusan dunia, atau memiliki waktu luang namun dalam keadaan sakit, maka ia akan kehilangan kesempatan beramal sholeh. Jika kedua nikmat itu tergabung, sering kali manusia justru menjadi malas dan tertipu oleh kelengahan duniawi.
Samtidar mengingatkan pentingnya memahami isi QS. Al-‘Ashr:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr: 1–3)
Untuk itu, ia menyampaikan empat poin penting agar tidak merugi dunia dan akhirat, yaitu:
Pertama, beriman kepada Allah dengan sebenar-benarnya.
"Orang beriman senantiasa mengingat Allah dan berpikir dua kali sebelum melakukan kemaksiatan. Karena itu, keimanan adalah kunci utama agar tidak merugi," jelasnya.
Kedua, mengerjakan amal sholeh secara ikhlas karena Allah.
Ia menekankan bahwa “Surga tidak bisa diraih dengan amal semata, tetapi dengan rahmat Allah. Namun amal sholeh yang ikhlas akan menjadi wasilah turunnya rahmat tersebut.”
Ketiga, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
“Kita harus peduli terhadap saudara seiman. Jika kita tahu ada yang salah namun kita diam, maka kita juga akan dimintai pertanggungjawaban,” tegasnya.
Keempat, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
“Waktu adalah aset yang tak bisa diulang. Maka isilah dengan amal kebaikan agar hidup tidak sia-sia,” ujar Samtidar.
Menutup kultumnya, Samtidar berpesan:
"Jadikan amal sholeh sebagai budaya kerja kita di lingkungan Kementerian Agama, agar keberkahan selalu menyertai tugas dan pengabdian kita. Semoga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang tidak merugi.”
Kegiatan Kultum tersebut turut dihadiri oleh Kepala Seksi Bimas Islam, para Jabatan Fungsional Tertentu (JFT), serta para pelaksana di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu.