Jakarta (Humas Kepulauan Seribu) -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepulauan Seribu kembali menyelenggarakan kegiatan pengajian rutin Kuliah Tujuh Menit (Kultum) yang dilaksanakan setiap usai salat Dzuhur berjamaah. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Perwakilan Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu, pada Rabu (09/07/2025).
Kultum kali ini disampaikan oleh Tatang Zaenal Muttaqin, Penyuluh Agama Islam ASN Kemenag Kepulauan Seribu, dengan tema "Pelajaran Berharga dari Sejarah Hijrah Rasulullah SAW".
Dalam penyampaiannya, Tatang Zaenal Muttaqin menjelaskan bahwa peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah bukan sekadar perpindahan fisik, melainkan momentum penting dalam sejarah perjuangan Islam yang sarat dengan pelajaran hidup, terutama dalam hal keteguhan iman, pembangunan peradaban, dan konsolidasi kekuatan umat Islam.
"Hijrah adalah simbol dari keteguhan iman dan bukti nyata pengorbanan para sahabat dalam mempertahankan akidah. Mereka rela meninggalkan harta, keluarga, dan kampung halaman demi menjaga keyakinan mereka kepada Allah SWT," ujar Tatang.
Ia menambahkan bahwa membaca dan mempelajari sejarah bukan hanya untuk mengenang masa lalu, tetapi untuk menggali hikmah dan pelajaran dalam membangun kehidupan yang lebih baik di masa kini.
"Al-Qur'an sendiri mengisahkan para nabi dan umat terdahulu agar menjadi pelajaran bagi umat Islam sepanjang masa," jelasnya.
Tatang Zaenal Muttaqin kemudian mengutip firman Allah SWT:
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, melainkan membenarkan kitab-kitab sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (QS. Yusuf: 111)
“Maka ceritakanlah kepada mereka kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (QS. Al-A’raf: 176)
Lebih lanjut, Tatang menyoroti pentingnya keteladanan dari para sahabat Rasulullah SAW dalam menjaga keimanan.
"Para sahabat tidak hanya hijrah secara fisik, tetapi juga secara spiritual. Mereka benar-benar mempraktikkan keimanan melalui pengorbanan yang luar biasa," katanya.
Sebagai penguat, ia membacakan firman Allah SWT dalam QS. At-Taubah ayat 20:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka, mereka itu lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.”
Setibanya di Madinah, lanjut Tatang, langkah pertama Rasulullah SAW adalah membangun Masjid Quba sebagai pusat ibadah dan kehidupan sosial.
"Masjid adalah fondasi utama peradaban Islam. Bahkan, siapa pun yang berwudhu di rumahnya lalu mendatangi Masjid Quba dan shalat di dalamnya, maka pahalanya seperti melaksanakan umrah," ucapnya, mengutip hadits Rasulullah SAW (HR. Ibnu Majah, no. 1412; An-Nasa’i, no. 700).
Rasulullah SAW juga mengembangkan sistem ekonomi umat melalui pendirian pasar sebagai bagian dari pembangunan peradaban.
"Pembangunan tidak bisa hanya bertumpu pada aspek spiritual, tetapi juga harus memperhatikan aspek sosial dan ekonomi. Inilah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa keberkahan akan turun bagi masyarakat yang beriman dan bertakwa, sebagaimana tertuang dalam firman Allah:
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raf: 96)
Dalam penutupan tausiahnya, Tatang Zaenal Muttaqin mengajak para peserta kultum untuk menjadikan momen tahun baru Hijriyah sebagai titik awal perubahan ke arah yang lebih baik.
"Mari kita hijrah dari kemalasan menuju semangat, dari individualisme menuju kebersamaan. Jika dulu shalatnya sendiri di rumah, mari kita mulai untuk berjamaah di masjid atau musala. Kalau sebelumnya pelit, mari belajar menjadi dermawan dan penyayang," ajaknya.
"Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada dalam diri mereka," tutup Tatang, mengutip QS. Ar-Ra’d: 11.
Kegiatan kultum yang berlangsung selama kurang lebih 15 menit ini disambut dengan antusias oleh seluruh peserta yang hadir, termasuk Kepala Kantor, Kasubbag Tata Usaha, para pejabat fungsional tertentu, serta pegawai di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu.