Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Sebanyak 389 Jemaah haji dan 4 petugas haji yang tergabung pada Kelompok Terbang (Kloter) 1 tiba di Asrama Haji Pondok Gede. Hal ini menandai dimulainya gelombang kepulangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Air.
Dalam kesempatan ini, Menteri Agama Republik Indonesia, Nasarudin Umar, turut menyapa para jemaah secara daring langsung dari Arab Saudi. Sedangkan sesampai di Asrama Haji Pondok Gede, dilakukan pengalungan bunga secara simbolis kepada tiga perwakilan jemaah haji pada Dar’an bin Abdul Jalal selaku jemaah tertua, Daffa Rizki Akbar sebagai jemaah termuda, serta Kridarto, salah satu petugas kloter.
Dihadapan jamaah haji, Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kemenko PMK, Prof. Warsito, menyampaikan rasa syukur atas kepulangan para jamaah haji ketanah air dengan selamat.
“Puji syukur ke hadirat Allah SWT, pagi ini kami dari pihak pemerintah dapat menyambut kepulangan Bapak dan Ibu sekalian, para jemaah haji yang baru saja menunaikan ibadah di Tanah Suci,” ungkapnya, Kamis (12/6).
Sambungnya, Prof. Warsito juga menyampaikan permohonan maaf atas nama pemerintah apabila masih terdapat kekurangan dalam penyelenggaraan ibadah haji, baik selama di Tanah Air maupun di Arab Saudi.
“Kami mohon maaf jika dalam proses pelayanan, mulai dari administrasi keberangkatan, pelaksanaan di Arab Saudi, hingga kepulangan ke Indonesia, masih ada kekurangan. Pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas layanan,” ungkapnya.
Selain menyampaikan apresiasi atas kelancaran ibadah haji, Prof. Warsito juga menitipkan pesan moral agar para jemaah menjadi teladan di tengah masyarakat. “Para hujjaj merupakan bagian dari masyarakat, baik dari sisi sosial maupun keagamaan. Oleh karena itu, hendaknya menjadi duta karakter bangsa teladan dalam sikap dan tutur kata,” ujarnya.
Beliau juga mengingatkan bahwa salah satu ciri haji yang mabrur adalah ith’amut tha’am (gemar memberi makan) dan thayyibul kalam (berkata baik). “Kesalehan sosial dan kelembutan dalam bertutur kata seharusnya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kami yakin, Bapak dan Ibu akan menjadi panutan di lingkungan masing-masing,” ungkapnya.
Menutup sambutannya, Prof. Warsito menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk terus menyelenggarakan ibadah haji yang berkualitas, serta membuka diri terhadap kritik dan masukan konstruktif dari masyarakat.
“Apabila ada hal-hal yang dirasa kurang, kami persilakan untuk disampaikan secara langsung kepada pihak yang berwenang. Tidak perlu disebarluaskan melalui media sosial atau saluran publik lain. Pemerintah terbuka terhadap saran dan kritik demi perbaikan bersama,” pungkasnya.