Berita
Informasi

Khutbah Jum'at, Sidik Darmawan : Manusia Makhluk Istimewa Dengan Empat Permata Dalam Diri

blog

Manusia: Makhluk Istimewa dengan Empat Permata Dalam Diri. Sidik Darmawan, guru MIN 17 Kepulauan Seribu, menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Agung Nurul Huda, Pulau Tidung. Jumat, (17/1/2025).

Jakarta (Humas MIN 17 Kepulauan Seribu) – Sidik Darmawan, guru MIN 17 Kepulauan Seribu, menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Agung Nurul Huda, Pulau Tidung. Jumat, (17/1/2025). Dalam khutbahnya, ia menyoroti keistimewaan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang diberikan akal dan pikiran untuk membedakan yang baik dan buruk.

 

Sidik menjelaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an, surat At-Tiin ayat 4. Ia menekankan, keistimewaan ini menempatkan manusia di atas makhluk lainnya, yang masing-masing memiliki keunikan: malaikat hanya memiliki akal tanpa nafsu, hewan hanya memiliki syahwat tanpa akal, dan setan hanya memiliki nafsu.

 

Dalam khutbahnya, Sidik menambahkan bahwa manusia memiliki empat "permata" dalam dirinya yang harus dijaga dengan baik. “Empat permata tersebut adalah akal, agama, sifat malu, dan amal saleh,” ungkapnya. Menurut Sidik, akal memungkinkan manusia untuk berpikir dan menimbang, agama memberikan arah hidup, sifat malu menjaga kehormatan diri, dan amal saleh menjadi bukti nyata ketaatan kepada Allah SWT.

 

Sidik menegaskan bahwa keempat aspek ini saling berkaitan dan harus dijaga secara seimbang. “Tanpa akal, manusia akan kehilangan arah; tanpa agama, ia akan tersesat; tanpa sifat malu, kehormatan dirinya akan hilang; dan tanpa amal saleh, semua potensi dalam dirinya menjadi sia-sia,” jelasnya kepada jamaah.

 

Ia juga mengingatkan jamaah untuk terus memperbaiki diri sebagai bentuk tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi. Keistimewaan yang diberikan Allah kepada manusia bukanlah tanpa tujuan, melainkan sebagai ujian untuk memanfaatkan potensi tersebut dalam kebaikan.

 

Sidik mendorong jamaah untuk senantiasa bersyukur dan mengingat Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan. “Mari kita jaga empat permata ini dengan baik, agar hidup kita menjadi bermakna dan diridhai oleh Allah SWT,” pesannya.

 

Khutbah yang berlangsung selama 30 menit ini diakhiri dengan doa bersama dan ajakan untuk memperkuat keimanan dan amal kebaikan. Jamaah terlihat antusias dan terinspirasi oleh pesan Sidik yang penuh makna dan relevansi dalam kehidupan sehari-hari.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor