Berita

Kegiatan Tadabur Ayat Al-Qur’an di MAN 7 Jakarta Selatan Tingkatkan Spiritualitas Siswa

blog

Siswa MAN 7 Jakarta Mengikuti Kegiatan Pembiasaan Pagi, (21/5/2025)

Jakarta, (Humas MAN 7 Jakarta Selatan) – Pagi yang sejuk di halaman MAN 7 Jakarta Selatan pada Rabu (21/5/2025) dipenuhi dengan khidmatnya kegiatan tadabur ayat Al-Qur’an, sebuah rutinitas pembiasaan yang digelar untuk membangun karakter religius dan meningkatkan semangat spiritual para siswa. Meski pagi masih muda, para peserta didik dan guru sudah berkumpul dengan penuh antusias, siap menyimak makna ayat suci yang akan dibahas.

 

Pada kesempatan kali ini, tema kajian berfokus pada kisah pertemuan Nabi Adam dan Hawa beserta keturunannya yang mengacu pada QS Al-Baqarah ayat 36 dan 37. Penceramah yang membawakan materi adalah Saat Syafaat, seorang tokoh agama yang dikenal sebagai pengisi tetap kajian rutin pagi di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

 

Saat membuka ceramah, Saat Syafaat mengajak peserta untuk merenungkan makna ampunan dan taubat. “Meskipun Nabi Adam dan Hawa sempat tergelincir akibat godaan setan, Allah tetap membuka pintu ampunan-Nya. Ini menjadi pengingat bahwa setiap manusia berpeluang untuk memperbaiki diri asalkan bertobat dengan tulus,” tuturnya dengan suara lembut namun tegas.

 

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya keluarga sebagai pondasi awal kehidupan manusia. “Pertemuan Adam dan Hawa setelah diturunkan ke bumi adalah simbol bahwa keluarga adalah tempat kita kembali dan memulai perjalanan peradaban. Kita adalah anak cucu mereka yang bertugas menjaga nilai keimanan dan ketakwaan,” tambahnya.

 

Selama ceramah berlangsung, suasana penuh khidmat menyelimuti seluruh peserta. Beberapa siswa terlihat mencatat dengan cermat poin-poin penting, berusaha menangkap setiap makna yang disampaikan untuk bahan renungan dan pengamalan sehari-hari.

 

Menutup sesi, Saat Syafaat berpesan bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar, namun harus disertai penyesalan dan usaha memperbaiki diri. Sikap inilah yang akan membentuk pribadi bertanggung jawab, tidak mudah putus asa, dan terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.

 

Nurkamila, Wakil Kepala Madrasah bidang Humas yang hadir dalam kegiatan ini, menambahkan bahwa pembiasaan tadabur pagi seperti ini menjadi fondasi kuat dalam membentuk pribadi siswa yang berakhlak mulia dan mencintai ilmu agama. “Kami berharap siswa tidak hanya memahami Al-Qur’an secara tekstual, tetapi juga mampu mengambil hikmah dan menerapkannya dalam kehidupan,” ujarnya.

 

Kegiatan ditutup dengan doa bersama, mengharap agar para siswa selalu diberi petunjuk dan kekuatan dalam menjalani kehidupan yang diridhoi Allah SWT. Dengan semangat seperti ini, MAN 7 Jakarta Selatan terus meneguhkan komitmennya dalam mencetak generasi yang tak hanya cerdas secara akademik, tapi juga kaya spiritual dan karakter

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor