Jakarta,(Humas MAN 22 Jakarta) - Dalam upaya mengembangkan kreativitas dan keterampilan tangan para santriwati, Asrama Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 22 Jakarta Barat menyelenggarakan kegiatan Nisa’iyyah (Menyulam Bersama) pada Minggu, (25/5/2025). Bertempat di ruang multimedia, kegiatan ini menjadi salah satu program pembinaan non-akademik yang bertujuan menumbuhkan jiwa seni, ketelatenan, dan kesabaran dalam diri para santriwati.
Kegiatan ini menghadirkan Amelia Zahra, seorang instruktur menyulam yang dikenal memiliki pengalaman dalam bidang kriya tekstil dan kerajinan tangan. Selama kegiatan berlangsung, Amelia memberikan pengajaran langsung kepada santriwati mengenai teknik-teknik dasar menyulam, mulai dari pemilihan benang, penggunaan jarum, hingga cara membuat pola sulaman sederhana yang indah dan rapi.
Santriwati mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias. Dengan alat dan bahan yang telah disiapkan, mereka belajar menyulam sambil dibimbing secara personal oleh narasumber. Suasana kegiatan terasa hidup dan hangat, diselingi canda ringan dan motivasi dari Amelia yang membuat para peserta semakin semangat mencoba keterampilan baru ini.
“Saya sangat senang bisa ikut kegiatan ini. Awalnya saya kira menyulam itu susah dan membosankan, tapi ternyata menyenangkan dan bikin rileks,” ujar Nayyara, salah satu santriwati peserta kegiatan. Ia juga mengaku bahwa menyulam membantunya lebih fokus dan sabar dalam menyelesaikan sesuatu, sebuah nilai yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari di asrama.
Sementara itu, humairah, salah satu musyrifah asrama, turut memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. “Kegiatan seperti ini sangat baik untuk pengembangan soft skill santriwati. Selain menambah wawasan dan keterampilan, menyulam juga bisa menjadi media terapi emosi, melatih fokus, dan menumbuhkan rasa percaya diri. Kami berharap kegiatan semacam ini bisa dilakukan rutin dengan berbagai variasi,” tuturnya.
Pihak pengelola asrama menyampaikan bahwa kegiatan Nisa’iyyah merupakan salah satu program yang dirancang khusus untuk memberdayakan potensi santriwati melalui pendekatan kreatif dan edukatif. Selain menyulam, ke depan akan ada kegiatan lain seperti memasak, membuat kerajinan tangan, hingga diskusi keperempuanan yang bertujuan membentuk karakter santriwati yang kuat, mandiri, dan berakhlak mulia.